Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Pematangsiantar Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kepala Bulog Dirve Kotim Bantah Intervensi Harga Daging

  • Oleh Noor Annisa
  • 15 Juni 2017 - 22:16 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kepala Bulog Sub Divisi Regional (Divre) Sampit, Joko Prasetyo Afrizal mengatakan tujuan mengadakan operasi pasar murah bukan mengintervensi harga. Misalnya saja daging sapi. Tetapi, pemerintah melalui Bulog hanya memberikan alternatif, yakni menjual daging beku.

Selain itu sebagai stabilitator. Apalagi tugas Bulog sebagai instansi yang berperan dalam melakukan stabilitas harga daging.

"Maunya pemerintah harga daging di pasaran cukup Rp80 ribu. Namun pada kenyataannya, jika dengan harga tersebut peternak masih rugi. Peternak bisa dikatakan untung jika harga berkisar antara Rp90 - 120 ribu," katanya, Kamis (15/6/2017)

Menurutnya, operasi pasar murah Bulog tidak akan mematikan usaha peternak sapi, tetapi mengerem supaya tidak kebablasan, sebab dengan harga Rp100 - 120 ribu, sudah bisa mendapatkan untung.

Tetapi biasanya jika tidak ada yang menahan harga, pedagang bisa menaikan harga hingga Rp150 ribu. Jadi pihak Bulog atau stabilitator yakni sebagai penengah, memberikan alternatif dengan menawarkan daging beku dengan harga yang lebih murah, agar konsumen dan produsen tidak dirugikan.

Dia mengatakan, tugas pemerintah sebagai pengerem harga supaya tidak terus naik. Selain itu juga menghindari kalau-kalau daging menjadi penyumbang yang besar pada inflasi.

"Walaupun daging sedikit pengaruhnya pada inflasi, tetapi kalau terjadi harga mungkin akan sangat melunjak. Dulu cabai rawit dan bawang tidak masuk, sekarang masuk sebagai penyumbang inflasi. Sehingga hal seperti itu menjadi perhatian serius dari pemerintah," tandasnya. (NOOR ANNISA/B-11)

Berita Terbaru