BORNEONEWS, Palangka Raya - Kemajuan zaman dan arus globalisasi berimbas tidak hanya pada kebaikan tapi juga keburukan. Akses yang lancar untuk mencari segala informasi melalui internet malah kerap kali dimanfaatkan untuk hal negatif.

Menurut Krisnayadi Toendan, Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kalimantan Tengah hal ini juga berpengaruh pada perubahan sikap dan moral generasi muda.

"Kita harus terima kenyataan bahwa ada segelintir generasi muda yang moralnya sudah luntur. Kenyataan ini harus kita terima dulu bahwa tidak semua anak muda itu baik-baik saja. Ingat kejadian di Bukit Batu, temannya dicekoki obat terlarang kemudian digilir. Kita harus terima kenyataan ini dulu supaya kita bisa menyusun strategi bagaimanya untuk menyikapinya. Semua pihak, entah itu pemerintah maupun masyarakat sebagai para orang tua," kata Krisnayadi kepada Borneonews, Senin (19/6/2017).

Pemerintah daerah (pemda) dan pihak sekolah, menurutnya, harus mencari formula pendidikan bagaimana melakukan penguatan motal kepada anak-anak muda.

Pendidikan karakter, menurutnya, harus ada pada setiap mata pelajaran yang diberikan. Karena hanya dengan penguatan pendidikan karakter maka moralitas generasi muda dapat diperbaiki.

"Kalau perlu ya terapkan sistem full day scholl (FDS) supaya anak-anak lebih banyak di sekolah melakukan hal-hal positif," tutupnya. (TESTI PRISCILLA/B-5)