BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Menjelang perayaan Idul Fitri, permintaan terhadap minyak sawit bakal meningkat. Namun harga minyak sawit mentah diprediksi menurun. Apa penyebabnya

Harga minyak sawit akan semakin tertekan pada Juni seiring dengan melemahnya kinerja ekspor di tengah estimasi menurunnya produksi selama libur Ramadan dan Idul Fitri.

Harga minyak sawit sudah merosot sekitar 20% selama tahun ini akibat prediksi kenaikan produksi setelah meredanya dampak El Nino.

Produksi di Indonesia, sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia, diprediksi menurun 5-8% pada Juni dibandingkan bulan sebelumnya, kata Derom Bangun, Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), di Jakarta akhir pekan lalu.

Indonesia dan Malaysia, yang memproduksi hampir 90% minyak sawit global, merupakan negara dengan mayoritas Muslim, sehingga masyarakatnya akan merayakan Idul Fitri di kampung halaman masing-masing, tak terkecuali mereka yang bekerja di luar negeri, termasuk pekerja di perkebunan sawit di Malaysia.

Bangun mengatakan sejumlah manajer di perkebunan sawit telah mencoba mengatur agar panen dapat dilakukan sebelum libur Lebaran. Tapi bila banyak buah saqwit yang masih muda, maka kualitas minyak sawit menjadi kurang bagus. (NEDELYA RAMADHANI/m)