BORNEONEWS, Puruk Cahu - Untuk mewujudkan Kota Puruk Cahu yang bersih diperlukan petugas maupun peralatan yang mencukupi. Namun hingga saat ini, jumlah personel maupun peralatan masih sangat kurang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mura, Pujo Sarwono mengatakan dengan masih minimnya sarana dan prasarana kebersihan tersebut membuat Kabupaten Mura cukup sulit mendapatkan predikat kota terbersih dan meraih penghargaan Adipura.

"Penilaian tahap satu (P1) pada April lalu Mura hanya berada di peringkat ke delapan dari seluruh kabupaten/kota se-Kalteng dalam penilaian Adipura. Banyak hal yang menjadi penyebab hal tersebut, diantara kondisi pasar, pengelolaan sampah, dan bahkan mengenai sarana kebersihan ini," jelas Pujo, Rabu (21/6/2017).

Pujo mengakui memang untuk jumlah petugas kebersihan bisa dikatakan kurang sehingga berdampak lambatnya penangan sampah, terutama di lokasi pasar maupun pemukiman warga sendiri.

Dengan kekurangan tersebut Pujo meminta pada dinas terkait bisa memberikan solusi, Sebab jika hal ini dibiarkan terus menerus akan mustahil Kabupaten Mura bisa mendapat penghargaan Adipura.

Pujo juga menyinggung soal tempat pembuangan akhir (TPA) yang sekarang digunakan. Saat ini, sarana alat berat yang digunakan untuk mengelola TPA tersebut bukan mutlak digunakan untuk operasional TPA saja, namun juga digunakan untuk fungsi lain. Sehingga, pengelolaan sampah di TPA tidak bisa maksimal.(SUPRIADI/B-8)