Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sambas Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Berbagai Masalah Sempat Terjadi di Pelabuhan CPO Cempaga

  • Oleh Naco
  • 22 Juni 2017 - 09:46 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Berbagai masalah sempat terjadi di pelabuhan bongkar muat crude palm oil (CPO) milik PT Surya Mentaya, di Desa Cempaka Mulia Barat, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur sejak akhir 2016 hingga 2017 ini.

Dari itu, menurut aktivis di Kabupaten Kotim Gahara, sangat beralasan pelabuhan itu dicabut perizinannya. Apalagi masalah kali ini muncul kembali yakni pencemaran lingkungan setelah CPO-nya tumpah dan mencemari kali Cempaga.

"Kami meminta agar izin perusahaan dicabut, karena saya melihat masalah yang terjadi bukan kali pertama, dinas terkait jangan anggap ini masalah sepele, tindak tegas perusahaan yang melanggar aturan," kata Gahara, yang juga merupakan ketua LSM Balanga tersebut, Kamis (22/6/2017)

Masalah yang sempat terjadi di terminal khusus dan gudang CPO itu terus bermunculan dan menjadi sorotan, baru-baru ini mulai September 2016 lalu, di mana gudang yang tidak memiliki izin itu tetap beraktivitas namun kucing-kucingan pada malam hari.

Tidak berselang lama pada awal Januari 2017 lalu masalah kembali terjadi, di mana warga sekitar gudang CPO ramai-ramai protes dengan aktivitas perusahaan lantaran mesin penyedot CPO hidup 1x24 jam dan mengganggu masyarakat sekitar, bahkan akibat protes itu warga sempat adu jotos dengan karyawan perusahaan.

Atas kejadian itu DPRD Kotim dari Komisi IV turun melakukan sidak ke lokasi itu, tanpa diduga mereka menemukan pelabuhan itu ternyata aktivitasnya tidak mengantongi izin, hingga KSOP Sampit meminta kegiatan tersus dihentikan sementara. Hingga akhirnya pelabuhan tersebut beraktivitas lagi.

Belum hilang sejumah masalah tersebut dibenak masyarakat, kejadian serupa kembali terjadi. Kali ini lebih parah lagi pada Senin (19/6/2017) malam CPO tumbah hingga membuat sejumlah warga desa Cempaka Mulia Barat, Cempaka Mulia Timur, Sungai Paring dan Luwuk Bunter tak bisa beraktivitas. (NACO/B-2)

Berita Terbaru