Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sumringahnya GM Plasma PT SSMS Tbk

  • Oleh Nazir Amin
  • 23 Juni 2017 - 09:22 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Beban berat yang menggelayuti pundak Bambang Ernanto, sepertinya sudah lepas. Senyum General Manager Plasma PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) itu, sudah lebih lebar. Ia sumringah karena acara Penanaman Perdana Kebun Kelapa Sawit Swadaya Masyarakat Pola Kemitraan Kerja Sama PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, Rabu (21/6/2017), berjalan lancar.

"Saya benar-benar lega sekarang, beban berat mempersiapkan cara penanaman perdana itu, sudah lepas. Acaranya, sukses terselenggara," kata Bambang Ernanto dalam percakapan dengan Borneonews, Jumat (22/6/2017).

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, meresmikan program kemitraan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) itu, di Desa Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rabu (21/6/2017). Dari panggung yang dibangun di atas parit di pinggiran jalan, ia mengungkapkan menyambut hangat program untuk mewujudkan Kalteng Berkah tersebut.

Menjelang mengakhiri pidatonya, orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai itu, mengetuk-ngetuk mic sebanyak tiga kali, seraya mengucap bismillah, acara penanaman perdana bibit unggulan kelapa sawit dalam program kemitraan itu, resmi dimulai. Upaya keras meraih kesejahteraan masyarakat pun diikhtiarkan lewat kerja sama strategis dengan perusahaan milik H. Abdul Rasyid AS itu.

Lalu, secara simbolis, Gubernur Sugianto, bersama Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Bambang, Bupati Kobar Hj. Nurhidayah, dan wakilnya Ahmadi Riansyah, secara simbolis menanam bibit pohon kelapa sawit, yang diintegrasikan dengan tanaman perkebunan jagung. Sambil menunggu tanaman sawit dari bibit unggul sumbangan PT SSMS Tbk, membesar, dan memberikan hasil di atas lahan sekitar 250 hektare itu, diharapkan komoditas jagung mendahuluinya.

Ikut dalam kegiatan jelang siang, di bawah sorotan mentari itu, sejumlah pemimpin daerah se-Kalteng, para pejabat dari Pemerinta Provinsi Kalimantan Tengah, dan Kabupaten Kobar. Mereka larut dalam sukacita bersama Haji Abdul Rasyid AS, owner Citra Borneo Indah (CBI) Group.

Tidak ketinggalan dua anggota DPR RI asal Kalteng, H. Hamdhani, dan Rahmat Hamka Nasution. Kebetulan keduanya duduk dalam Komisi IV DPR RI yang antara lain membidangi pertanian, sehingga Gubernur secara khusus menitipkan amanah masyarakat Kalteng agar keduanya, Hamdhani, politisi Partai NasDem, dan Hamka (PDI Perjuangan), memperjuangkan tambahan anggaran untuk perkebunan di Kalteng.

Impian warga

Sampai di sini impian warga Desa Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, memiliki kebun plasma kelapa sawit bakal terwujud. Dalam program ini PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, bagian dari Citra Borneo Indah (CBI) Group, akan melakukan penanaman di lahan seluas 200 sampai 250 hektare milik petani.

"Setiap petani atau warga, memiliki sekitar 2 hingga 5 hektare lahan, yang menjadi bagian plasma dalam program ini," kata General Manager Plasma PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), Bambang Ernanto.

Syarat menjadi peserta atau petani kebun kelapa sawit plasma swadaya, jelas Bambang, harus dapat membuktikan kepemilikan lahan secara sah, seperti setifikat dan dokumen bukti kepemilikan lahan yang legal. Ini penting, agar tak terjadi masalah sengketa lahan, misalnya, di kemudian hari.

Terkait pembukaan lahan, penyediaan pupuk dan pemeliharaan paska penanaman, imbuh Bambang, pihaknya siap memberikan bantuan kepada para petani. "Kami akan suport sampai bisa memberikan hasil (panen)."

Pola kemitraan

Menurut Bambang Ernanto, plasma swadaya adalah pola kemitraan kebun kelapa sawit, hasil kerja sama masyarakat atau petani, dengan pihak perseroan, dalam hal ini PT SSMS Tbk. Lahan masyarakat yang belum ditanami, akan dibangun kebun kelapa sawit oleh pihak petani, bermitra dengan perusahaan.

Kewajiban perusahaan menyediakan bibit kelapa sawit berkualitas, melakukan land clearing, dan kebutuhan lainnya yang sudah disepakati dalam bentuk pinjaman. Pengelolaan kebun tersebut oleh pihak petani peserta plasma.

"Sistem dan kerjasamanya adalah pola kemitraan dalam bentuk plasma swadaya, perusahaan menyediakan material bibit, pupuk dan lainnya, sedangkan petani pemilik menjalankan aktivitas yang diperlukan," katanya.

Kewajiban pihak petani, menjalankan aktivitas pengelolaan rutin, mengikuti arahan pihak perusahaan. Petani harus menjual produk tandan buah segar (TBS) kepada perusahaan mitra dan mengangsur pinjaman. Kewajiban perusahaan memberikan arahan dan bimbingan kepada petani atau kelompok tani.

"Setelah resmi berjalan perusahaan melakukan kontrol dengan menugaskan tenaga pengawas dan tenaga ahli secara terstruktur," kata Bambang Ernanto.

Pesertanya, dalam hal ini, petani pemilik lahan yang sah menurut peraturan pemerintah. Petani tersebut terhimpun dalam kelompok tani atau koperasi yang telah mengajukan kepada pihak perusahaan. Meski begitu, kata M. Soleh, Senior Manajer Plasma PT SSMS, tetap terbuka peluang warga perorangan untuk ikut.

Kriteria khusus yang perlu diperhatikan oleh calon peserta kemitraan, lokasi tersebut layak untuk perkebunan sawit, dan tidak jauh dari lingkup lokasi pabrik pengolahan atau perkebunan inti. Luasan arealnya, bervariasi dari 0.5 sampai 5 hektarea.

Keuntungan kerja sama ini, dengan terpenuhinya standar input optimal, akan menjanjikan produksi yang lebih menguntungkan. Saat berpidato menyambut penanaman perdana itu, Haji Abdul Rasyid AS menyebutkan, petani, atau masyarakat akan diuntungkan dalam kerja sama itu. "Kalau menanam pakai bibit CBI Group, Insyaallah hasilnya akan melimpah." (NAZIR AMIN/B-2).

Berita Terbaru