BORNEONEWS, Sampit - Ketidakjelasan jadwal penjaringan ulang pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Kotawaringin Timur membuat calon kades semakin resah.

Anton Al Sudani, Senin (27/6/2017), salah satu tokoh pemuda di Kotim, menilai seharusnya Peraturan Daerah (Perda) beberapa waktu lalu selesai direvisi tahapan selanjutnya terus dilaksanakan, termasuk penjaringan ulang. Justru sebaliknya tahapan selanjutnya tidak ada yang jelas.

"Karena jadwal ditunda, calon kades beberapa waktu lalu kembali memperpanjang SKCK, surat keterangan kesehatan dan bebas narkoba dari dokter," kata Anton.

Setelah selesai diperpanjang, kini jadwal selanjutnya tidak dilaksanakan juga. "Apakah mereka harus memperpanjang lagi syarat-syarat yang sudah mereka buat, jangan sampai itu terjadi, karena calon yang dari luar kota itu harus bolak balik ke kota besar biaya yang keluar. Mereka membengkaknya di biaya," kata Anton.

Tokoh muda di Kecamatan Cempaga ini justru menilai, kalau Panpilkab melaksanakan tugasnya tidak profesional. Semua tahapan yang mereka jadwalkan beberapa waktu lalu sampai kini tidak berjalan dengan baik.

Bahkan parahnya lagi menurut Anton ini yang kedua kalinya jadwal Pilkades ditunda, yang awalnya dilaksanakan pada April ditunda ke Juli, kini akan ditunda lagi ke Agustus.

"Kalau ditunda-tunda terus biaya yang sudah dianggarkan dan cukup untuk kegiatan tersebut akan membengkak nantinya, karena diundur-undur terus," pungkasnya. (NACO/B-11)