Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kebumen Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Istilah Arus Mudik dan Arus Balik Ternyata Salah

  • Oleh Testi Priscilla
  • 03 Juli 2017 - 21:26 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Istilah mudik seringkali kita dengar dan baca akhir-akhir ini, terutama karena baru saja libur lebaran dilewati bersama.

Budaya mudik memang melekat pada suasana Hari Raya Idul Fitri di Indonesia, maknanya ialah pulang ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dan berkumpul dengan keluarga.

Namun sebenarnya istilah mudik selalu dikaitkan pula dengan istilah balik atau untuk menjelaskan alur perjalanannya kerap disebut arus mudik dan arus balik.

Menurut Basori, Penyuluh Bahasa pada Balai Bahasa Kalimantan Tengah, istilah yang benar adalah arus mudik dan arus milir, bukannya arus mudik dan arus balik

"Mudik artinya kembali ke udik, hulu, kampung, desa. Sementara milir artinya berangkat ke tempat ramai, kota, hilir," ungkap pria yang akrab disapa Tjak Bas ini, Senin (3/7/2017).

Bahkan menurut Tjak Bas, dalam budaya Dayak juga sebenarnya hal ini berlaku. Mudik artinya kembali ke kampung seperti ke Sukamara, Puruk Cahu, dan sebagainya sementara Milir bisa berarti ke Palangka Raya atai kota yang ramai, tempat kerja cari nafkah.

"Selama ini kita pakai istilah arus balik. Pertanyaannya, balik ke mana Bukankah mudik itu balik ke kampung Sementara arus balik yang selama ini dimaksud adalah proses bagaimana kita ke tempat ramai (kota besar) itu untuk berangkat (kerja, cari nafkah, cari ilmu)," tuturnya.

Jadi mulai sekarang, Tjak Bas meminta masyarakat mulai membiasakan diri dengan istilah baku Bahasa Indonesia yakni Mudik yang artinya kembali (pulang) ke udik (kampung), serta Milir yang artinya berangkat ke hilir (kota). (TESTI PRISCILLA/B-6)

Berita Terbaru