BORNEONEWS, Sampit - Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendapatkan tambahan luasan cetak sawah sebanyak 300 hektare untuk 2017. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Sejumlah wilayah sudah dipersiapkan untuk area tambahan cetak sawah itu, di antaranya Baamang, Tinduk, Kotabesi, Kotabesi Hilir, Pulau Hanaut, dan Bagendang.

"Tahun lalu kita dapat luasan cetak sawah 200 ha dan tahun ini kita kembali mendapat tambahan 300 ha," kata Kepala Dinas Pertanian Kotim, I Made Dikantara, di Sapit, Selasa (4/7/2017).

Penambahan luasan cetak sawah memang perlu. Pasanya, dibanding pada masa Kotim swasembada beras, lahan sawahnya saat itu lebih luas. Karena itu, harus menambah luasan sawah untuk meningkatkan jumlah produksi beras. Saat ini, kata Made Dikantara, wilayah yang dipimpin Bupati Supian Hadi itu, hanya punya lahan 23 ribu ha, sedangkan saat swasembada ada 26 ribu ha.

"Jadi kurang 3 ribu ha lagi. Wilayah yang menjadi area tambahan cetak sawah dan akan dipersiapkan untuk area tanam yakni wilayah Baamang, Tinduk, Kotabesi, Kotabesi Hilir, Pulau Hanaut, dan Bagendang," katanya.

Kendati demikian, menurutnya masih ditemui kendala untuk merealisasikannya. Masalah yang utama dan cukup sulit yakni masalah status area yang berada dalam kawasan hutan.

"Sekarang kita sedang berusaha mencari wilayah dimana tidak terkendala masalah status kawasan untuk dijadikan area cetak sawah yang baru. Wilayah yang statusnya bukan kawasan hutan, akan kita cetak. Selama ada sumber air dan petaninya tentu saja," tuturnya.

Untuk itu, pihaknya lebih berfokus untuk memaksimalkan area persawahan yang ada, bagaimana yang sudah ada yang pada awalnya bisa ditanam satu kali dalam setahun , dimaksimalkan untuk bisa tanam dua kali dan tiga kali, untuk meningkatkan produksi. (NOOR ANNISA/N).