BORNEONEWS, Sampit - Pihak Bandara H Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diminta  bertanggung jawab atas insiden kecelakaan di dalam kawasan bandara, yang mengorbankan anak yang masih di bawah umur.

"Buruknya sistem pelayanan di bandara mengakibatkan kecelakaan itu terjadi," kata Sekretaris Komisi II DPRD Kotim, Alexius Esliter, Kamis (6/7/2017).

Alex, sapaan akrab pria tersebut turut menyayangkan atas insiden tersebut, terlepas kejadian itu merupakan kelalaian dari orang tua, namun disisi lain ini menunjukkan lemahnya pelayanan mulai dari sistem lalu lintas di bandara.

"Sangat semrawut sekali sistem pelayanannya, seperti apa pelayanannya selama ini, kami melihat ini kelalaian bandara juga," tukasnya.

Politisi PDI Perjuangan ini meminta agar bandara selalu melakukan pembenahan, demi kenyamanan karena kawasan tersebut merupakan fasilitas publik.

"Kami tidak ingin pelayanan bandara seperti itu-itu saja, harus ada peningkatan, tempatkan orang khusus untuk melakukan pengaturan lalu lintas," kata Alex.

Selain itu Alex juga meminta penegak hukum memproses masalah ini, agar menjadi pembelajaran bagi pengendara lain agar masuk di kawasaan bandara berhati-hati.

Beberapa waktu lalu, kecelakaan lalu lintas di bandara sempat membuat heboh, dalam video yang beredar tampak terlihat seorang bocah terlindas ban mobil yang melintas di dalam kawasan bandara. (NACO/B-5)