BORNEONEWS, Sampit - Walidi, orang tua siswa yang mengaku kecewa dengan sikap sekolah yang tak menerapkan sistem zonasi meminta kepada para wakil rakyat untuk menindaklanjuti keluhan mereka.

Penolakan siswa yang masuk dalam zonasi sekolah bukan hanya dialami oleh anaknya saja, namun orang tua lain yang rumahnya tidak jauh dari SMPN 3 Sampit. "Ada beberapa anak yang rumahnya tidak jauh dari sekolah tersebut juga ditolak, justru siswa dari luar Kecamatan Baamang banyak saja yang diterima," ujarnya, Sabtu (8/7/2017).

Untuk menyelesaikan masalah ini, ia berharap ada perhatian dari lembaga DPRD yang membidangi masalah pendidikan. Karena dalam aturan sudah jelas sekolah menerima siswa dengan sistem zonasi, namun fakta yang terjadi justru tak ada jaminan bagi warga sekitar sekolah.

Tidak hanya itu, Walidi juga meminta dewan agar mendesak sekolah membuka seluruh syarat-syarat siswa yang sudah mereka terima, itu penting agar jangan sampai banyak siswa yang diterima merupakan siswa titipan.

Akibatnya, jika itu terjadi sangat disayangkan jika sekolah justru mengorbankan anak mereka yang masuk dalam zonsi tersebut. "Edaran dari Dinas Pendidikan nampaknya tidak dijalankan oleh sekolah, apa gunanya Dinas memberikan instruksi kalau pada akhirnya tidak dijalankan juga," tegasnya.

Bahkan menurut Walidi, mereka bersama orang tua siswa yang anaknya masuk dalam zonasi akan mengadu ke DPRD Kotim. Mereka tidak ingin anak-anak mereka tidak lulus hanya karena ada titipan siswa lain. (NACO/B-2)