BORNEONEWS, Buntok - Presiden Indonesia Joko Widodo menyerukan perang terhadap terorisme yang belakangan sering terjadi di 'Bumi Pertiwi' dan menyebabkan banyak korban jiwa.

Selain itu, Presiden Joko Widodo menyerukan perang terhadap perdagangan narkoba, perdagangan manusia, penyelundupan senjata, dan kejahatan siber. Pasalnya, semua itu sangat mengancam dan merusak tatanan bangsa.

'Mereka harus dikejar dan dihancurkan,' tegas Presiden Joko Widodo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Kapolres Barito Selatan AKBP Yussak Angga saat apel HUT ke-71 Bhayangkara di halaman Polres Barsel lama, Senin (10/7/2017).

Dalam amanat itu, Presiden juga mengingatkan terkait konflik horizontal dan vertikal. Terutama masalah sara yang terus meningkat. Karenanya, Polri diharapkan melakukan langkah dini sebagai antisipasi sehingga situasi kamtibmas tetap stabil.

Energi bangsa ini jangan sampai habis seiring munculnya hal-hal tidak produktif seperti ujaran kebencian, fitnah, dan provokasi.

Sementara itu, menyikapi pilkada serentak 2018, pemilu legislatif dan pilpres 2019, Presiden berharap Polri sebagai garda terdepan kamtibmas nasional sudah mempersiapkan diri sejak dini. Sehingga potensi kerawanan berkembang menjadi konflik sosial yang meluas dan mengganggu keutuhan NKRI.

Seusai upacara HUT ke-71 Bhayangkara, acara dilanjutkan dengan syukuran di Aula Polres. Tampak hadir dalam kegiatan itu ketua DPRD Barsel, pimpinan SOPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta tamu undangan lainnya. (URIUTU DJAPER/B-3)