Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sejumlah SMA di Katingan Belum Terapkan Kuota 20 Persen untuk Siswa Tidak Mampu

  • Oleh Abdul Gofur
  • 12 Juli 2017 - 22:46 WIB

BORNEONEWS, Kasongan - Sejumlah SMA di wilayah Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan sejauh ini belum menerapkan aturan penerimaan siswa baru dari keluarga kurang mampu sebesar 20%.

Terkait itu, Wakil Kepala SMA Negeri 2 Katingan Hilir Urusan Kesiswaan, Alten Damai mengatakan, jika aturan tersebut diterima dua hari sebelum penerimaan siswa baru dimulai.

"Iya ada petunjul dari dinas provinsi, terkait rekrutmen calon siswa baru, yaitu 70 persen untuk umum, kemudian 20 persen prestasi, dan 10 persen lainnya untuk siswa luar daerah," kata Alten Damai yang juga Ketua Penerimaan Peserta Didik Baru SMAN 2 Katingan Hilir, Rabu (12/7/2017).

Sedangkan untuk siswa kurang mampu, pihaknya mengaku kesulitan untuk membedakannya. Pasalnya, dari siswa atau wali murid saat mendaftar hampir tidak pernah ada yang menyertakan surat keterangan tidak mampu (SKTM).

Namun demikian jika nantinya aturan itu diterapkan sekolahnya tidak berkeberatan. "Sambil jalan kita nanti akan melihat terhadap siswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu itu," katanya.

Alten Damai mengatakan penerimaan siswa baru di Katingan tidak serempak. Di sekolahnya penerimaannya berlangsung pada Juni sebelum liburan. Sedangkan di SMA lain terutama di bagian hulu ada yang masih berlangsung hingga Sabtu pekan kemarin.

Dalam proses rekrutmen calon siswa baru, di sekolah ini menerapkan sistim zonasi. Misalnya untuk luar daerah jatahnya 10 persen.

"Kemarin yang daftar sekitar 200 siswa. Dan yang diterima 175 siswa, sedangkan yang gugur 25 siswa," katanya.

Sementara itu menurut Kepala SMA Negeri 1 Katingan Hilir, Kornelis Kedek mengatakan jika pihaknya juga belum menerapkan penerimaan aturan peserta didik dari keluarga kurang mampu 20 persen itu. "Kemarin yang mendaftar kita terima semuanya, yaitu 130 siswa," kata Kedek.

Menurutnya, memang diantara siswa ada yang melampirkan surat keterangan tidak mampu saat pendaftaran.

"Tapi selama ini sekolah tidak dipungut biaya alias gratis. Dan saat penerimaan kemarin target kita sekitar 200 orang siswa, tapi yang daftar 130 orang siswa," kata Kedek. (ABDUL GOFUR/B-11)

Berita Terbaru