Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Toli-Toli Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jemput Bola Ala GM Plasma PT SSMS Tbk

  • Oleh Nazir Amin
  • 13 Juli 2017 - 12:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Jemput bola. Itulah langkah General Manager Plasma PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), Bambang Ernanto, dan tim, untuk mensukseskan program kemitraan PT SSMS Tbk, dengan masyarakat. Ini bagian dari CSR perseroan milik pengusaha H. Abdul Rasyid AS itu, dalam membantu petani mengembangkan kebun kelapa sawit.

"Ya, ibaratnya, jemput bola, kami harus mendatangi masyarakat, langsung di lapangan, menjelaskan segala sesuatunya tentang pola kemitraan yang dikembangkan PT SSMS Tbk, tersebut," kata Bambang Ernanto kepada Borneonews, yang menghubunginya di Pangkalan Bun, Kamis (13/7/2017).

Seperti diketahui, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, meresmikan program kemitraan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk itu, di Desa Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat, Rabu (21/6/2017). Kegiatan itu, dihadiri owner PT SSMS Tbk, dan Citra Borneo Indah (CBI) Group, H. Abdul Rasyid, dan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Bambang.

Juga ada dua anggota DPR RI asal Kalteng, H. Hamdhani dari Partai NasDem, dan Rahmat Hamka Nasution (PDI Perjuangan). Kebetulan, keduanya duduk dalam Komisi IV DPR RI yang antara lain membidangi pertanian. Lalu, Bupati Kobar Hj. Nurhidayah, dan wakilnya Ahmadi Riansyah, yang bertindak selaku tuan rumah.

"Saya mengapresiasi langkah PT SSMS Tbk ini. Semoga upaya mensejahterakan masyarakat ini, diikuti oleh perkebunan besar lainnya. Saya ingatkan perusahaan jangan hanya memikirkan keuntungan, tanpa bersedia membantu warga," kata Gubernur Sugianto Sabran. 

Sambil menyelesaikan segala proses administrasi lahan petani di Kumpai Batu Atas, Tim Bambang Ernanto bergerak ke Desa Raja Seberang, dan sekitarnya. Di wilayah ini, mereka menemui warga pemilik lahan, dan menjelaskan pola kemitraan PT SSMS Tbk, perseroan yang kini di bawah kendali CEO Vallauthan Subraminam.

Dari kebiasaan turun ke lapangan, Bambang Ernanto bisa memastikan sambutan masyarakat atas program kemitraan yang dikembangkan PT SSMS Tbk, dan CBI Group itu, mendapat sambutan hangat. Rata-rata bersemangat untuk bergabung, dan terlibat dalam kerja sama saling menguntungkan tersebut.

Meski begitu, rencana di atas kertas, belum tentu mulus ketika akan diterapkan di lapangan. Bambang mengakui, kendala terbesar berkaitan dengan status lahan warga yang diniatkan ikut dalam program strategis tersebut. Kebanyakan areal yang diklaim anggota masyarakat itu, masuk kawasan Hutan Produksi atau Hutan Produksi yang bisa dikonversi (HPK).

Kendala lainnya, lahan warga terdiri dari spot-spot berukuran kecil, saling terpisah, dan jauh dari lokasi pabrik kelapa sawit atau PKS perusahaan.  Kondisi ini tidak ideal, karena tidak efisien. Biaya operasional menjadi besar, selain akan menyulitkan dalam hal kontrol.

Mitra perusahaan

Satu hal, masyarakat, atau petani akan sangat diuntungkan jika menjadi mita perusahaan dalam pola kerja sama yang dikembangkan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, dan Citra Borneo Indah Group tersebut. Sang pemilik, Haji Abdul Rasyid AS dalam acara penanaman perdana di Desa Kumpai Batu Atas itu, menjamin hal itu.

Dari atas panggung, di hadapan hadirin, Pamanda Gubernur Sugianto Sabran itu menyebutkan, pihaknya akan memberikan bantuan pupuk, dan bibit unggul, yang bakal memberikan hasil panenan tandan buah sawit melimpah. Dengan terlibat dalam kerja sama kemitraan itu, kebun kelapa sawit masyarakat bakal panen besar, dan bisa dalam waktu lama.

"Karena bibitnya unggul, terbaik, TBS-nya terjamin, melimpah, dan akan terpelihara dengan buah sawit terbaik dalam jangka panjang. Petani akan menikmati hasil panenan berlipat-lipat," kata mantan anggota MPR RI utusan daerah Kalimantan Tengah itu.

Yang paling penting lagi, ada supervisi dari tim ahli PT SSMS Tbk, untuk memastikan perkembangan kelapa sawit sesuai kualitas terbaik, yang diinginkan. Dengan begitu, pasarnya pun terjamin. Karena perusahaan siap menampung hasil panenan petani dalam pola kerja sama kemitraan ini.

Karena itu, H. Abdul Rasyid mengajak masyarakat petani terlibat. Ia memastikan akan menerima mereka dalam program yang dikembangkan manajemen perusahaan miliknya itu. Ia menjamin, warga bakal diuntungkan, sesuai dengan tekadnya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai putra daerah, Haji Abdul Rasyid ingin membuktikan semangat dan tekadnya dalam menjamin kehidupan masyarakat yang lebih baik. Ia mengaku malu jika warga sekitar tidak terbantu, atau tidak merasakan kehadiran perusahaan. Prinsipnya, perkembangan perusahaan haruslah seiring dengan kesejahteraan masyarakat.  

"Perusahaan tidak boleh memikirkan keuntungan semata, tetapi harus menjamin masyarakat ikut sejahtera," katanya. (NAZIR AMIN/B-2).

Berita Terbaru