BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Memasuki kuartal II-2017, sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit diperkirakan mencatat kenaikan pendapatan dan laba seiring dengan pulihnya produksi minyak sawit mentah (CPO).

Tim analis dari CIMB Investment Bank, seperti dikutip Reuters, mengatakan sejumlah perusahaan perkebunan diharapkan membukukan kenaikan margin laba pada kuartal II-2017 berkat dukungan kenaikan produksi CPO sebesar 18%, yang dapat meredam penurunan harga CPO sebesar 13% secara quarter-on-quarter (kuartalan).

Dalam laporan terbarunya, CIMB Investment Bank menyebutkan laba untuk perusahaan perkebunan pada kuartal II-2017 juga diperkirakan lebih kuat secara year-on-year (y-o-y) berkat kenaikan produksi 12% dan kenaikan harga jual CPO sebesar 5,6% di angka RM2.747 per ton.

Namun demikian, CIMB yang memiliki penilaian 'netral' untuk sektor perkebunan, menyatakan bahwa harga CPO yang sekarang ini tidak akan bertahan saat memasuki semester kedua tahun ini.

'Beberapa risiko kenaikan terhadap peringkat yang kami berikan adalah tingginya harga dan produksi CPO, sedangkan risiko penurunan adalah melambatnya permintaan untuk minyak sawit dan lambannya penanaman pohon baru," sebut CIMB.

Perusahaan riset ini menyebut beberapa perusahaan sawit yang akan berkinerja apik, seperti Sime Darby Bhd, First Resources Ltd dan juga PT Astra Agro Lestari Tbk. (NEDELYA RAMADHANI/m)