Sistem Informasi Pemetaan & Manajemen Pemenangan Pilkada

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Siang Bolong, Perempuan Berjilbab Dilecehkan di Jalanan

  • 13 Juli 2017 - 16:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pelaku pelecehan seksual di jalanan Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawarigin Barat (Kobar) makin berani. Selain menyasar perempuan berjilbab, tindakan amoral itu dilakukan pada siang hari.

Korban berinisial AR (35) kepada Borneonews, mengaku telah menjadi korban pelecehan seksual saat melintas di Jalan Kawitan II, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan (sekitar SMK Harapan Pangkalan Bun). "Saya mau belok, dia (pelaku) menyalip dari sebelah kiri dan menggunakan tangan kanannya untuk meremas payudara saya," aku dia, Kamis (13/7/2017).

Lantaran sudah terlanjur berbalik arah, ia kesulitan untuk mengejar pelaku. Namun, AR sempat melihat pelaku menggunakan sepeda motor tanpa pelat nomor kendaraan. "Saya sempat lihat dia kabur, hilang di sekitar pertigaan Jalan Kawitan II dan Jalan Kawitan I menuju Bundaran Pancasila, Pangkalan Bun," bebernya.

Kejadiannya, terang dia, terjadi sekitar pukul 13.00 siang. Saat itu, perempuan berjilbab tersebut mengenakan jaket saat berkendara menggunakan sepeda motor jenis matic menuju rumahnya. "Keterlauan, kejadiannya itu siang hari. Tetapi memang pas kejadian jalanan sepi," jelas AR.

Meski kejadian tersebut telah menimpa sejumlah perempuan, AR mengaku enggan melapor ke polisi. "Motornya juga tanpa pelat, bagaimana polisi bisa melacak" tanya dia.

Terpisah, Kapolsek Arut Selatan AKP Goy Sutanto mengaku belum pernah mendapat laporan dari korban pelecehan seksual yang terjadi di wilayah hukumnya. Namun, ia tetap mengimbau warga terutama kaum perempuan untuk waspada saat melintas di jalanan yang sepi dan rawan kejahatan.

Ia juga meminta warga untuk melaporkan ke pihaknya jika menjadi korban pelecehan seksual di jalanan. "Sebaiknya melapor agar kami dapat mengusutnya," ucap dia.

Sejauh ini, jajaran Polsek Arut Selatan bersama Polres Kobar terus melakukan patroli di jalanan, terutama di lokasi-lokasi yang dinilai rawan tindak kejahatan. (FAHRUDDIN FITRIYA/B-2)

Berita Terbaru