BORNEONEWS, Sampit - Anggota Komisi III DPRD Kotim, Nono meminta agar sistem zonasi penerimaan peserta didik baru yang pertama dilakukan tahun ini dijadikan bahan evaluasi untuk tahun depan.

"Dengan beberapa masalah yang dihadapi sekarang, tentu dinas pendidikan sudah punya gambaran apa saja yang perlu dievaluasi," kata Nono, Sabtu (15/7/2017).

Sistem zonasi dinilai tepat agar memberi kesempatan sama bagi semua sekolah baik itu negeri maupun swasta. Kemudian ada beberapa masalah yang terjadi dinilai wajar, asalkan ke depan bisa diperbaiki.

"Sekolah harus bisa memberi pemahaman untuk orangtua. Karena paradigma sekolah favorit masih belum hilang," kata Nono.

Seperti dicontohkan di salah satu sekolah tujuan selama ini ada di wilayah Kecamatan Ketapang, warga Baamang maupun kecamatan lain masih berbondong-bondong mendaftarkan anak mereka ke sekolah tersebut. Padahal kuota di luar zona hanya 10 persen.

Namun para orang tua tetap memasukan anaknya di sekolah tersebut, saat tak lulus para orang tua tampak kaget. Seharusnya, pihak sekolah memberikan penjelasan kepada peserta dari luar zona yang mendaftar.

"Saat orangtua tetap ngotot mendaftarkan anaknya, pada akhirnya tak lulus sekolah tidak bisa diperslahkan lagi," pungkasnya. (NACO/B-11)