Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Stok Minyak Sawit Terus Tergerus Ekspor Tinggi

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 19 Juli 2017 - 11:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kinerja ekspor yang masih cukup tinggi terus menggerus stok minyak sawit Indonesia karena tidak dibarengi dengan produksi yang berimbang.

"Produksi Crude Palm Oil (CPO) dan palm kernel oil (PKO) pada Mei hanya meningkat 8% atau dari 3,08 juta ton pada April menjadi 3,33 juta ton pada Mei. Meskipun sudah membaik, akan tetapi produksi masih belum maksimal," kata Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Fadhil Hasan, di Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Di sisi lain, industri biodiesel mengalami stagnasi dan cenderung menurun. Pada Mei, produksi biodiesel hanya mampu mencapai 171.900 ton atau turun 26% dari bulan sebelumnya yang mencapai 232.500 ton.

Hal ini juga berimbas pada penyerapan biodiesel di dalam negeri, pada Mei biodiesel yang terserap hanya 141.750 ton atau turun 38% dari bulan sebelumnya 227.720 ton. Sementara itu, kinerja produksi juga mengalami stagnasi untuk periode Januari hingga Mei 2017 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Produksi biodiesel sepanjang Januari sampai Mei 2016 mencapai 1,05 juta ton, pada periode yang sama 2017 menurun menjadi 1,03 juta ton. Penurunan penyerapan biodiesel pada Mei disinyalir karena terlambatnya pengumuman alokasi oleh Pertamina dan proses administrasi tender yang panjang.

Dari sisi harga, sepanjang Mei harga harian CPO global menunjukkan tren kenaikan dari April, harga bergerak di kisaran US$695 hingga US$740 per mt dengan rata-rata US$720,1 per MT. Sebaliknya, sepanjang Juni harga minyak sawit global menunjukkan tren penurunan di kisaran US$640 hingga US$725 per MT dengan rata-rata US$681,3 per MT.

Harga masih tetap stagnan di bawah US$700 per MT sepanjang dua pekan pertama Juli, GAPKI memperkirakan harga sepanjang dua pekan ke depan masih akan bergerak di kisaran US$650 sampai dengan US$690 per MT. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru