BORNEONEWS, Puruk Cahu - Dari 325 siswa baru tahun ajaran 2017/2018 yang diterima di SMAN 1 Murung, Kabupaten Murung Raya, kurang lebih 100 orang di antaranya tidak mendapatkan kursi dan meja untuk menjadi proses belajar mengajar.

Untuk mencari solusi persoalan itu, Kepala SMAN 1 Murung Suryadi mengatakan bahwa pihaknya berinisiatif menjalin kerjasama dengan seluruh orang tua/wali siswa baru guna menyediakan kekurangan kursi dan meja.

"Tentu kita rembuk dengan seluruh orang tua siswa baru. Solusi saya sementara ini mereka semua menyumbang untuk membeli kekurangan atau bisa juga dengan solusi lain," ungkapnya, Kamis (20/7/2017).

Disampaikan Suryadi pula, seluruh orang tua atau wali siswa baru akan dikumpulkan untuk bersama-sama mencari solusi terbaik sekaligus menghindari praktik pungutan liar (pungli).

"Sekarang kondisinya satu kelas dalam keadaan kosong atau tidak ada sama sekali kursi meja. Di kelas-kelas lain ada kekurangan empat atau sampai lima kursi meja saja," ujar Suryadi.

Menurut dia, dengan sudah diambilalihnya pengelolaan SMA/sederajat oleh pemerintah provinsi tentu akan lebih sulit serta memerlukan waktu cukup lama untuk mengusulkan fasilitas kursi dan meja. Sedangkan saat ini pihak sekolah perlu cepat karena proses belajar mengajar segera dimulai.

"Bila tidak ada solusi nanti ya terpaksa semua murid baru lesehan di kelas. Sekarang kegiatan belajar masih belum normal dan jadwal pelajaran masih belum dibuat," ungkap Suryadi mengakhiri. (SUPRIADI/B-3)