Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bangli Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Aroma tak Sedap Lelang Pasar Berkonsep Tradisional Modern (5)

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 21 Juli 2017 - 11:12 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Lelang proyek pembangunan Pasar Indra Sari, Pangkalan Bun senilai Rp20 miliar, diduga sarat kepentingan. Proyek Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2016 ini, dari awal proses lelang LPSE tercium aroma tak sedap. Kuat dugaan ada pengarahan agar pembangunan pasar yang terbakar sehari menjelang Kemerdekaan RI 2013, Jumat (16/8/2013) itu kepada salah satu rekanan, sejak lelang dimulai.

Lelang proyek pembangunan pasar berkonsep tradisional modern ini, awalnya diikuti 13 perusahaan penyedia. Di antaranya, Bintang Sembilan Indah, PT Uno Tanoh Seuramo dan Sinar Sakti Mulya (SSM). Hingga tahap evaluasi lelang, tiga perusahaan penyedia inilah yang saling berkompetisi untuk menjadi pemenang.

Sebagai syarat wajib untuk memenangkan lelang perusahaan wajib menyediakan fasilitas, peralatan, perlengkapan melaksanakan pekerjaan seperti Batching Plant, Jack Hammer, Alat Pancang dan AMP. Jika satu saja alat dukungan tersebut tidak ada, perusahaan tersebut gugur dalam proses lelang.

Informasi terhimpun sejak wacana pembangunan pasar tersebut dipublish, pihak terkait (Pemerintah Daerah melalui Dinas Koperasi UMKM dan Pasar) sudah mengarahkan proyek ini kepada PT. Sinar Sakti Mulya (SSM). Ada konspirasi untuk memenangkan rekanan tersebut. Ada yang menilai mekanisme lelang hanya formalitas belaka, karena rekanan pemenang sudah ada sejak awal.

Konspirasi tersebut sudah menjadi rahasia umum, sehingga menimbulkan polemik bagi kontraktor-kontraktor lain, yang berniat mengikuti lelang pembangunan pasar Indra Sari, Pangkalan Bun. Bahkan dugaan pengarahan pemenang proyek tersebut menguat ketika salah satu perusahaan penyedia mengeluarkan statemen yang mengklaim, mereka bakal memenangkan lelang elektronik pembangunan Pasar Indra Sari, Pangkalan Bun.

Sengkarut lelang proyek pembangunan pasar Indra Sari, memaksa Asosiasi Kontraktor Nasional (Askonas) mengeluarkan pernyataan sikap agar proses lelang dapat berjalan proporsional dan profesional.

"Sejak awal kami sudah mengetahui, pelaksanaan lelang pembangunan Pasar Indra Sari bakal tidak dilakukan secara profesional," ujar H. Harisan salah satu kontraktor di Pangkalan Bun kepada Borneonews, yang juga Ketua Askonas Kotawaringin Barat, Sabtu (14/7/2017). (KOKO SULISTYO/N).

PENGANTAR: Mulai Senin (17/7/2017), redaksi menurunkan tulisan berseri di bawah tajuk: Sengkarut Proyek Pembangunan Pasar Indra Sari. Kami merunut mulai dari awal, saat kebakaran hebat melanda pasar sayur-mayur dan ikan (Saik), di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah,itu sampai proyek pembangunannya ditengarai berbau korupsi, yang melibatkan nama-nama beken. Selamat membaca.

Berita Terbaru