Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Demak Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Mengais Rezeki Dari Merah Putih

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 21 Juli 2017 - 21:06 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Momen perayaan peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2017 mendatang, dimanfaatkan oleh pedagang Bendera Merah Putih yang datang dari Garut, Bandung dan Banjarmasin untuk mengais rupiah.

Para pedagang bendera musiman ini menggelar dagangannya di sejumlah jalan protokol di kota Pangkalan Bun seperti di jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Iskandar, Paku Negara, Sutan Syahrir dan Jalan Pangeran Antasari, mereka datang ke Pangkalan Bun dari kampung halaman secara berkelompok.

Salah seorang pedagang bendera musiman yang ditemui Borneonews bernama Toni mengaku setiap tahunnya menjelang tujuh belas agustusan, selalu menyambangi Kabupaten Kobar bersama kelompoknya yang berjumlah sekitar 15 orang. Biasanya sebulan menjelang 17 Agustus mereka sudah menggelar dagangan di sejumlah jalan protokol.

Ia menjual beraneka ragam bendera dan umbul-umbul yang ditawarkan dengan harga yang bervariatif dari bendera kecil seharga Rp10 ribu, bendera merah putih dengan ukuran 90 centimeter seharga Rp25 ribu dan bendera berukuran 1 meter dengan harga dengan harga Rp35 ribu dan harga Rp55 ribu dengan ukuran lebih besar.

"Ada juga bendera background dengan motif garuda dan panjangnya 9 meter kita jual seharga Rp300 ribu dan tanpa motif Rp250 ribu," terang Toni, pedagang asal bandung yang mangkal di bundaran Adipura, Jumat (21/7/2017).

Toni tidak hanya membawa bendera ia juga menjual umbul-umbul bermotif burung garuda seharga Rp35 ribu per buah dan tanpa motif dengan harga Rp30 ribu. Tapi jangan dibayangkan keuntungannya karena dari hasil berjualan bendera ini ia kadang tak memperoleh keuntungan uang, pasalnya sejak tahun lalu penjualan bendera merosot tajam sehingga keuntungan riil yang diperoleh hanya barang yaitu bendera yang tak habis terjual akan dijual kembali pada tahun berikutnya. "Masih sepi saat ini, nanti H-6 jelang 17 Agustus agak ramai, kalau saat ini perhari terjual hanya 2-3 bendera," ungkapnya. (KOKO SULISTYO/B-8)

Berita Terbaru