Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Ternate Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gubernur Minta Tangkap Pembakar Sekolah, Bila Perlu Tembak Kakinya

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 24 Juli 2017 - 07:18 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran minta aparat keamanan segera mengungkap kasus kebakaran beruntun SD di wilayahnya. Ia perintahkan pelakunya ditangkap, dan kalau perlu beri pelajaran, tembak kakinya. Berbagai kalangan, termasuk gubernur, geram dengan terjadinya kabakaran empat sekolah di Palangka Raya, dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, sepanjang Jumat (21/7/2017)-Sabtu (22/7/2017) dini hari.

'Kita minta agar aparat usut dan tangkap. Bila perlu ditembak saja kakinya. Biar jadi tanda dirinya membakar sarana mendidik anak bangsa ini. Kasihan anak didik kita, akibat ulah dia,' tegas Gubernur Sugianto Sabran kepada pers, di Palangka Raya, Minggu (23/7/2017).

Selanjutnya, Gubernur berharap proses hukum terus berjalan agar hal serupa tidak berulang di kemudian hari. Sugianto menilai perilaku tersebut sama 'kadarnya' dengan daya perusak akibat peredaran narkoba. 'Orang seperti itu sama halnya dengan pengedar narkoba, tembak saja. Ini teror, anak-anak kita tidak bisa sekolah seperti biasanya.'

Seperti sering disampaikan, Gubernur muda ini selalu menekankan tembak di tempat kepada pengedar dan bandar narkoba, terutama yang kambuhan. Sikap tegas ini lantaran narkoba sangat merusak generasi bangsa. Gubernur konsisten mengamankan generasi muda dan membentengi mereka agar tidak dirusak oleh Narkoba.

Sebelumnya, Sugianto meminta adanya patroli keliling dari semua kesatuan dan instansi, sebagai bentuk kerjasama dan gotong royong mengamankan aset daerah maupun swasta. Ini sebagai bentuk antisipasi, menanggapi maraknya kejadian kebakaran aset pendidikan dan lainnya yang dugaannya adalah 'dibakar'

Ketatkan penjagaan

Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K. Yunianto, mengharapkan dinas pendidikan mengetatkan penjagaan dan pantauan ke sekolah-sekolah, baik di tingkat SD maupun SMP. Hal ini diutarakannya menyusul kebakaran beruntun di beberapa SD. Belakangan ini masyarakat Kota Palangka Raya dikejutkan dengan musibah kebakaran yang terjadi beruntun dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.

"Kami berharap, Dinas Pendidikan bersama Camat dan Lurah bersama hidupkan kembali menjaga lingkungan kita, khususnya di lingkungan pendidikan, SD-SMP. Kalau bisa sebetulnya SMA, tapi karena kewenangan SMA ini sudah beralih ke provinsi jadi kita serahkan saja ke provinsi," tutur Sigit Yunianto, Minggu (23/7/2017).

Selasa (4/7/2017), Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Palangka Raya, tepat di seberang kantor Polda Kalimantan Tengah, terbakar. Saat itu masyarakat hanya menyatakan keprihatinannya dan meminta pemerintah membangun kembali sekolah tersebut.

Namun, keprihatinan masyarakat berubah menjadi rasa was-was dan curiga setelah dua SD kembali terbakar pada waktu yang hampir berdekatan. Jumat (21/7/2017) pukul 13.40 WIB, salah satu sekolah rujukan di Palangka Raya, yakni SDN 4 Menteng terbakar. Tak berselang lama, pukul 14.20 kebakaran kembali terjadi di SDN 4 Langkai.

Kebakaran pada dua SD ini sudah memicu tanda tanya, apakah ada unsur kesengajaan. Kecurigaan adanya aktor di balik kebakaran itu, kian diperkuat dengan terbakarnya SDN 1 Langkai, Sabtu (22/7/2017) dini hari. Apalagi, setelah berlanjut pukul 05.00 WIB, api membakar SDN 5 Langkai.

Lalu, meski tak berhubungan dengan sekolah, empat ruang kantin pada komplek kolam renang di Palangka Raya, juga mengalami peristiwa kebakaran, siang harinya, kecurigaan makin menjadi-jadi. Inilah tugas berat yang harus segera diungkap, dicari pelakunya, dan kalau perlu, ditembak kakinya, kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. (ROZIQIN/N).

Berita Terbaru