Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kendal Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sampoerna Agro Bidik Produksi CPO Naik 30%

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 24 Juli 2017 - 15:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Demi mengejar target produksi minyak sawit mentah (CPO) tumbuh 20% hingga 30%, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) terus melakukan ekspansi lahan tanam.

Terlebih saat ini sudah berakhir fenomena cuaca El Nino yang terjadi sepanjang 2015-2016. Hingga Maret 2017, SGRO sudah menambah seluas 2.000 hektare wilayah tanam, terdiri dari 700 hektare perkebunan sawit, dan

Artinya pada periode tersebut, lahan tanam SGRO sudah mencapai 63.000 hektare. Perusahaan perkebunan ini menargetkan pertambahan luas perkebunan sawit antara 4.000 hektare hingga 6.000 hektare.

"Saham SGRO menunjukkan rendahnya volume perdagangan sejak 2015. Namun di balik itu semua, beberapa fakta yang mungkin terlupakan oleh para investor terkait harga saham emiten tersebut sepanjang 2013 hingga 2014," kata analis Mirae Asset Sekuritas, Andy Wibowo Wiguna, di Jakarta, Senin (24/7/2017).

Pada 2013, harga saham SGRO sempat anjlok karena pendapatan mengalami penurunan tajam. Kondisi tersebut tidak bertahan lama dan dapat pulih kembali di tahun berikutnya seiring perbaikan pendapatan.

"Pandangan kami, pertumbuhan dari tahun lalu ke 2017, akan sama halnya dengan pola 2013-2014," papar Andy.

Andy menilai, berakhirnya El Nino yang berlangsung dua tahun kemarin merupakan sinyal positif bagi industri CPO, termasuk SGRO. Dengan asumsi SGRO dapat memenuhi ekspansi lahan hingga 5.000 ha sepanjang tahun ini, produksi sawit SGRO bisa mencapai 359.300 ton.

"Dengan perluasan lahan tanam sawit, kami optimis SGRO memiliki ruang untuk tumbuh dalam jangka waktu panjang," ujarnya.

Peningkatan jumlah produksi ini akan mengerek pendapatan SGRO hingga 37,7% menjadi Rp4,01 triliun. Namun, laba bersihnya berpotensi turun hingga 43,8% menjadi Rp248,5 miliar. Kendati demikian, Andy merekomendasikan 'buy' untuk saham SGRO dengan target harga Rp2.500 per saham. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru