BORNEONEWS, Sukamara - Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sukamara Anderson mengatakan, pengelolaan sampah yang diterapkan Kabupaten Sukamara dengan sistem sanitary landfill ternyata tidak ramah dalam hal pembiayaan, karena dana yang dikeluarkan untuk mengelola sampah cukup tinggi.

'Sistem lahan urug atau sistem sanitary yang kita terapkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kita saat ini memang ramah terhadap lingkungan namun tidak ramah pada pembiayaan,' kata Anderson usai memimpin paparan kegaitan akhir mengenai studi pola penanganan sampah di uala Dinas PUPR Sukamara, Senin (24/7/2017).

Menurut Anderson, dalam sistem tersebut, pemerintah daerah harus mengeluarkan dana yang cukup banyak untuk biaya investasi, kontruksi, operasi dan pemeliharaan sampah, agar sistem yang diterapkan sesuai dengan prosedur.

'Selain itu, pengelolaan sampah yang kita diterapkan juga masih menganut pradigma lama yakni menitik beratkan hanya pada pengangkutan dan pembuangan akhir saja,' tuturnya.

Dikatakannya, melalui pemaparan mengenai studi pola penanganan sampah di Kabupaten Sukamara maka akan memberikan hasil mengenai cara mengelola sampah dengan lebih baik serta tidak menelan anggaran yang lebih besar tetapi bisa memberikan dampak baik terhadap lingkungan dan ekonomi masyarakat.

'Harapan kita kedepannya pengelolaan sampah diwilayah kita bisa semakin baik yang tetunya dengan biaya yang lebih ekonomi,' ucap Anderson. (NORHASANAH/B-5)