Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Mengintip Geliat Eagle High Plantations

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 25 Juli 2017 - 19:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) berencana membangun beberapa pabrik baru untuk mengimbangi peningkatan produksi tanaman.

Perusahaan milik Grup Rajawali ini menganggarkan dana investasi hingga Rp1,2 triliun. Dana investasi tersebut bakal digunakan untuk membangun tujuh hingga delapan pabrik kelapa sawit (PKS) baru dalam jangka waktu lima tahun ke depan.

Setiap pabrik membutuhkan dana investasi sekitar Rp150 miliar dan perseroan akan membangun pabrik secara bertahap.

Rencananya, BWPT akan membangun pabrik-pabrik kelapa sawit baru dengan kapasitas produksi masing-masing sebesar 45 ton sampai 60 ton per jam. Saat ini, BWPT memiliki tujuh pabrik yang telah melakukan aktivitas produksi.

Pabrik tersebut melayani produksi untuk separuh lahan tertanam seluas 150.000 hektare (ha). Dengan kata lain, sekitar 75.000 ha merupakan tanaman usia prima.

Dalam dua sampai tiga tahun ke depan, BWPT berencana membangun dua PKS baru. Salah satu PKS sedang dalam tahap pengerjaan tahun ini, yakni unit PKS di Papua.

Nantinya, jika 50% lahan usia muda milik BWPT sudah memasuki usia produktif, atau mencapai umur tujuh hingga delapan tahun, BWPT akan membangun pabrik lebih agresif lagi.

Dengan penambahan pabrik baru tersebut, perusahaan perkebunan ini yakin bisa mencetak pertumbuhan produksi sekitar 12%. Kinerja ini sejalan dengan kinerja BWPT di semester satu lalu.

Pada periode tersebut, produksi tandan buah segar (TBS) perusahaan ini meningkat 12% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Separuh dari lahan tertanam BWPT kini memasuki usia siap dipanen dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun ke depan.

Sedangkan analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada, memproyeksikan produksi BWPT akan tumbuh lebih optimal pada semester dua tahun ini, karena didukung oleh kondisi cuaca yang lebih baik. Diperkirakan produksi TBS BWPT bisa mencapai 1,7 juta ton dan akan meningkat menjadi 1,9 juta ton pada 2018.

"Selain itu, dengan prospek harga crude palm oil (CPO) yang lebih baik, pendapatan BWPT dalam dua tahun ke depan bisa tumbuh 22%," katanya.

Reza mengatakan, saat ini harga wajar saham BWPT secara fundamental Rp495 dan Reza merekomendasikan 'buy' untuk saham berkode BWPT ini.

Untuk investor jangka pendek, masih ada potensi trading buy, selama harga masih dapat bertahan di atas Rp232 hingga Rp234. Level support sebesar Rp228 sampai Rp232, dengan resistance Rp246 hingga Rp250 per saham. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru