BORNEONEWS, Sampit - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur, Muhammad Shaleh mengkhawatirkan kualitas dan mutu pelaksanaan program pembangunan di Kotim, karena banyak proyek yang "ditembak" dengan menurunkan harga hingga 40 persen.

"Dalam sejumlah pelelangan proyek ada kontraktor yang berani menurunkan harga penawaran hingga 40 persen. Tentunya ini jadi pertanyaan seperti apa kualitas dan mutu jangan sampai jadi taruhan," kata Shaleh, Selasa (25/7/2017).

Shaleh meminta kontraktor yang berani menurunkan harga sampai segitu besarnya agar diawasi. Itu untuk mengindari menjaga kualitas pekerjaan. "Paling besar menurunkan itu 20 persen, itu sudah paling besar," katanya.

Namun di sisi lain juga menurutnya dalam perencanaan proyek itu yang memang tidak selektif atau bahkan sengaja dilakukan mark up. Akibatnya ada rekanan yang sudah bisa memprediksi pekerjaan itu menelan biaya yang tidak begitu besar.

Praktik semacam itu yang harus jadi perhatian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kotim yang banyak memberikan pekerjaan fisik tahun ini bersama unit layanan pengadaan.

Shaleh juga mendesak pengawasan kepada program pembangunan agar ditingkatkan. Termasuk masyarakat Kotim diajak untuk mengawasi bersama kegiatan yang menggunakan uang negara tersebut. (NACO/B-11)