Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Calon Kuat Pemenang Lelang, Digugurkan 30 Menit Jelang Pengumuman (7)

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 25 Juli 2017 - 20:32 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Apes benar PT. Uno Tanoh Seuramo. Kandidat kuat pemenang tender proyek pembangunan Pasar Indra Sari Pangkalan Bun itu, digugurkan 30 menit sebelum penetapan pemenang lelang diumumkan. Kuatnya tekanan dalam proses pelelangan senilai Rp19,5 miliar itu, makin menemukan indikasinya.

Nasib sial yang menimpa PT. Uno Tanoh Seuramo, penawar paling rendah dalam lelang itu, belakangan diketahui karena pemilik alat AMP mencabut dukungannya. AMP merupakan satu dari tiga alat dukungan yang wajib dimiliki peserta pelelangan. Jika salah satu peralatan saja tidak ada, perusahaan yang bakal ditetapkan sebagai pemenang pun otomatis gugur.

Kepada Borneonews, beberapa waktu lalu, Kuasa Direktur PT. Uno Tanoh Seuramo, Ahmad Abbas mengungkapkan, alasan perusahaan didiskualifikasi dari tender proyek pasar berkonsep tradisional moder itu, tidak masuk akal. Ia menegaskan, surat pencabutan dukungan alat itu, masuk ke Pokja VI Unit Layanan Pengadaan (ULP), 30 menit sebelum penetapan pemenang lelang pembangunan Pasar Indra Sari diumumkan resmi.

Ahmad Abbas tidak bisa menerima pembatalan keikutsertaan pihaknya dalam proses tender itu. Ia beralasan, AMP, alat untuk pengaspalan tersebut bukan peralatan primer, hanya peralatan minor. Artinya, apabila pencabutan dukungan itu menggugurkan mereka sebagai pemenang merupakan hal janggal dan patut dipertanyakan.

"Seharusnya pencabutan alat dukungan dari pemilik AMP tidak serta merta menggugurkan kami sebagai calon pemenang lelang. Anehnya pencabutan dukungan hingga diterimanya surat tersebut oleh pokja 30 menit sebelum penetapan pemenang lelang, dipaksakan dan ada skenario besar," ungkap Abbas.

Sarat kepentingan

Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2016, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat membiayai proyek pembangunan pasar berlantai dua itu, senilai Rp20 miliar. Rinciannya, Rp500 juta untuk perencanaan awal termasuk finalisasi gambar, dan terbesar untuk membangun konstruksi Rp19,5 miliar.

Sejak awal, sepertinya aroma tak sedap berhembus dari proyek pembangunan kembali pasar yang terbakar, Jumat (16/8/2013), sehari menjelang Hari Kemerdekaan 2013 itu. Kuat dugaan proyek yang dibiayai oleh APBD Kobar Tahun Anggaran 2016 ini, sarat kepentingan. Ini berkaitan dengan dugaan adanya arahan agar proyek itu jatuh kepada salah satu rekanan sejak lelang dimulai.

Lelang proyek pembangunan Pasar Indra Sari itu, awalnya diikuti 13 perusahaan penyedia. Di antaranya, PT. Bintang Sembilan Indah, PT. Uno Tanoh Seuramo dan PT. Sinar Sakti Mulya (SSM). Hingga tahap evaluasi lelang, tiga perusahaan inilah yang saling berkompetisi, dan bertarung kuat untuk menjadi pemenang.

Kuasa Direktur PT. Uno Tanoh Seuramo, Ahmad Abbas, mengungkapkan proses lelang yang sudah memasuki tahapan evaluasi itu, lalu diikuti tiga perusahaan penyedia. Yaitu, PT. Bintang Sembilan Indah dengan nilai penawaran Rp18,013 miliar, PT Uno Tanoh Seuramo, Rp18,719 miliar serta PT Sinar Sakti Mulya Rp19,425 miliar.

Dalam tahap evaluasi, PT. Bintang Sembilan Indah, gugur karena tidak memenuhi persyaratan Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Otomatis hanya dua perusahaan yang tersisa. Namun berdasarkan harga penawaran peserta terendah, kemungkinan besar PT. Uno Tanoh Seuramo yang bakal ditetapkan sebagai pemenang lelang pembangunan Pasar Indra Sari, oleh Pokja VI Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kotawaringin Barat.

Ahmad Abbas menyebutkan, berdasarkan nilai penawaran, yang bakal ditetapkan sebagai pemenang adalah penawar terendah. Karena PT. Bintang Sembilan Indah tidak lolos persyaratan, kata dia, seharusnya PT. Uno Tanoh Seuramo adalah pemenang tender.

Tetapi, PT. Uno Tanoh Seuramo bernasib sial. Perseroan ini digugurkan, hanya 30 menit menjelang pengumuman pemenang. Kuatnya tekanan untuk memperebutkan proyek ini, perseroan kehilangan dukungan dalam menit-menit terakhir. Dan kita tahu PT Sinar Sakti Mulya, yang menawar Rp19,425 miliar, keluar sebagai pemenang, yang secara tidak langsung membenarkan asumsi, sejak awal memang ada upaya memenangkannya.

Informasi yang dihimpun di lapangan, sejak wacana pembangunan pasar tersebut dipublis, pihak terkait (pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi UMKM dan Pasar Kobar), sudah mengarahkan proyek ini kepada PT. Sinar Sakti Mulya (SSM) sebagai pemenang. Karena itu, sejumlah pihak berpikiran, mekanisme lelang hanya formalitas belaka. Di sini asumsi konspirasi untuk memenangkan PT SSM itu, menguat.

Rahasia umum

Konspirasi untuk memenangkan PT SSM tersebut sudah jadi rahasia umum, sehingga menimbulkan polemik bagi kontraktor-kontraktor lain. Dugaan adanya arahan itu, menguat ketika salah satu perusahaan penyedia mengeluarkan statemen, pihaknya bakal memenangkan lelang elektronik pembangunan Pasar Indra Sari, Pangkalan Bun.

Sengkarut lelang proyek pembangunan Pasar Indra Sari, memaksa Asosiasi Kontraktor Nasional (Askonas) mengeluarkan pernyataan sikap, yang intinya meminta agar proses lelang berjalan proporsional dan profesional.

"Sejak awal kami sudah mengetahui, pelaksanaan lelang pembangunan Pasar Indra Sari bakal tidak dilakukan secara profesional," ujar Ketua Askonas Kotawaringin Barat, H. Harisan, kepada Borneonews, Sabtu (14/7/2017).

Pasar Indra Sari yang terbakar, 16 Agustus 2013, akan dibangun kembali Mei 2015 dengan menggandeng pihak ketiga atau investor. Informasinya saat itu, investor dari Jakarta melalui PT. Heral Eranio Jaya telah mengajukan proposal. Dari dokumen perencanaan yang diserahkan, estimasi biaya pembangunan pasar tradisional modern, berlantai dua itu, Rp74 miliar lebih.

"Pasar tradisional modern ini rencananya terdiri dari dua lantai. Kita akan gandeng pihak ketiga (investor). Ada satu yang mengajukan diri untuk membangun pasar tersebut," kata Abdul Wahab, Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Pasar Kotawaringin Barat, yang menggantikan Eko Prabowo.

Abdul Wahab menyebutkan, pasar ini disiapkan bakal menampung 600-an pedagang, terdiri dari pedagang ikan dan sayur serta sembako.

Pasar Indra Sari yang dibangun pada dekade 1990-an, melalui APBD Kobar ini, menempati areal 7.735.54 m2. Ketika itu, hanya berupa konstruksi kayu. Dalam kurun waktu satu dasawarsa kemudian, pasar di jantung Kota Pangkalan Bun itu telah berkembang pesat.

Hingga sebelum terbakar dan menghanguskan bagian tengahnya, Pasar Indra Sari memiliki beberapa blok, dari A hingga J, mencapai 1.653, terdiri dari bangunan kios 696 buah, bangunan lapak bak 552 dan lapak pelantaran 405 buah. (KOKO SULISTYO/N).

PENGANTAR: Mulai Senin (17/7/2017), redaksi menurunkan tulisan berseri di bawah tajuk: Sengkarut Proyek Pembangunan Pasar Indra Sari. Kami merunut mulai dari awal, saat kebakaran hebat melanda pasar sayur-mayur dan ikan (Saik), di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah,itu sampai proyek pembangunannya ditengarai berbau korupsi, yang melibatkan nama-nama beken. Selamat membaca.

Berita Terbaru