BORNEONEWS, Palangka Raya ' Jumlah penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Maret 2017 mencapai 139.161 orang atau 5,37 persen.

'Jumlah pada Maret 2017 ini berkurang 4.324 orang (0,29 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2016 yang berjumlah 143.485 orang (5,66 persen),' kata Kepala Bidang Statistik Sosial pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Syafii Noor, Kamis (27/7/2017).

Membahas angka kemiskinan, tidak luput dari profil masyarakat miskin. Ternyata, banyak hasil pendataan menyebut jumlah anggota keluarga sangat memengaruhi. Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), menyebut, di Kalteng ini profil warga miskinnya diketahui banyak yang memiliki anak lebih dari lima orang dalam satu keluarga.

Deputi Sekretariat Wakil Presiden Bidang Kesejahteraan Rakyat Sukmawar Yuningsih belum lama ini menyebutkan gambaran itu, saat berbicara dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kalteng 2017 di Aula Bappedalitbang Kalteng, Selasa (25/7/2017).

'Masyarakat miskin di Kalteng yang masuk desil satu atau kategori paling miskin, adalah rata-rata punya anak lebih dari lima orang. Disamping itu penghasilan tiap bulannya masih tidak mencukupi,' terangnya.

'Misalkan saja penghasilan Rp 1 juta per bulan, itu tidak cukup. Karena dengan jumlah penghasilan tersebut tidak akan mampu memenuhi kebutuhan keluarga tiap bulannya. Hal inilah yang menambah kedalaman angka kemiskinan,' lanjutnya.

Ia menambahkan, penanganan kemiskinan merupakan permasalah yang mendesak untuk diatasi dan memerlukan langkah pendekatan yang sistematik, terpadu dan menyeluruh. Pihak pemerintah kabupaten/kota yang harus mendata lebih dalam lagi, agar program penanggulangan kemiskinan tepat sasaran. (ROZIQIN/B-6)