BORNEONEWS, Palangka Raya - Kepala keluarga juga menjadi faktor penyumbang angka kemiskinan. Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), bahwa kepala rumah tangga yang dikategorikan miskin kebanyakan adalah perempuan yang kebanyakan masih dalam usia produktif.

'Hal ini disebabkan berbagai faktor, mulai dari suami yang tidak mampu bekerja dan tuntutan lain yang membuat hal tersebut terjadi,' ungkap Deputi Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) Bidang Kesejahteraan Rakyat TNP2K, Sukmawar Yuningsih saat berbicara dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kalteng 2017, Selasa (25/7/2017).

'Perempuan yang masih usia produktif dan menjadi kepala keluarga kebanyakan di Kotawaringin Timur dan Kapuas. Jadi kepala keluarga perempuan memengaruhi angka kemiskinan di Kalteng,' jelasnya.

Ia menyebutkan apabila dilihat dari kemampaun masing-masing wilayah, hanya dua daerah yang punya kemampuan otonomi fiskal tinggi sekaligus angka kemiskinan yang relatif rendah. Dua daerah ini yakni Palangka Raya dan Kotawaringin Barat.

'Penanganan kemiskinan merupakan permasalah yang mendesak untuk diatasi dan memerlukan langkah-langkah pendekatan yang sistematik, terpadu dan menyeluruh. Kami hanya mendata. Selanjut tugas kabupaten dan kota mendata lebih dalam lagi, agar program penanggulangan kemiskinan bisa lebih menyasar dan tepat sasaran,' pintanya.

Dan oleh sebab itu, Sukmawar juga meminta pemerintah provinsi, kabupaten dan kota untuk meningkatkan koordinasi agar persoalan tersebut bisa diatasi. (ROZIQIN/B-6)