Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Soppeng Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

RI-Malaysia Dapat Teman Baru Lawan Resolusi Sawit

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 28 Juli 2017 - 10:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Apa yang telah diupayakan Indonesia bersama Malaysia menanggapi rencana penerapan resolusi sawit yang disahkan Parlemen Eropa pada April lalu, mendapat dukungan dari Kolombia.

Pemerintahan Kolombia bahkan mengajak Indonesia untuk sama-sama melakukan perlawanan terhadap diskriminasi sistem perdagangan di kawasan Uni Eropa yang membatasi masuknya impor minyak sawit dari negara-negara produsen.

Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Republik Kolombia, Aurelio Iragorri Valencia, dalam keterangan tertulisnya medio pekan ini mengatakan bahwa kebijakan Uni Eropa untuk membatasi produk minyak sawit dengan alasan isu lingkungan dan lain sebagainya, merupakan politik dagang perusahaan minyak nabati non sawit guna melindungi kepentingan bisnisnya.

Ia setuju kebijakan dagang yang diskriminatif itu perlu dilawan.

Sebelumnya, Malaysia dan Indonesia berencana membawa isu rencana pengurangan impor minyak sawit oleh Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Rencana itu terungkap dalam pernyataan bersama perwakilan Indonesia dan Malaysia yang dikutip Reuters medio bulan ini.

Resolusi oleh Parlemen Eropa yang disahkan pada April mendesak untuk menghentikan pemakaian minyak nabati, khususnya minyak sawit, untuk biodiesel pada 2020 karena dinilai tidak diproduksi secara berkelanjutan dan memicu deforestasi.

Adapun pernyataan bersama itu disampaikan menyusul pertemuan menteri perdagangan kedua negara. Ditegaskan pula bahwa Indonesia dan Malaysia akan bertemu lagi pada akhir Juli untuk membahas dan berkoordinasi soal isu-isu tentang sawit, termasuk membentuk misi bersama ke Uni Eropa.

Kedua negara akan berkoordinasi rencana tersebut melalui Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), yaitu sebuah dewan negara-negara penghasil sawit yang digagas oleh Malaysia dan Indonesia. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru