Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bawang Merah dan Rokok Sumbang Inflasi Kota Sampit

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 02 Agustus 2017 - 22:46 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Andil bawang merah terhadap inflasi Kota Sampit cukup tinggi, yakni 0,12 persen, disusul rokok kretek filter (0,07 persen). Profil inflasi ini adalah keadaan selama Juli 2017 yang dipotret pada awal Agustus 2016 oleh badan pusat statistik (BPS) Kalteng.

'Andil tertinggi di Kota Sampit adalah bawang merah lalu disusul rokok kretek filter. Berikutnya adalah andil jeruk (0,06 persen), ikan layang (0,06 persen), dan ayam bakar (0,06 persen),' kata Deputi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalteng, Setian pada Rapat TPID Kalteng, Rabu (2/8/2017).

Sedangkan komoditas yang berkontribusi terhadap potensi terjadinya deflasi adalah bawang putih (0,06 persen) diikuti semen (0,04 persen), ikan baung (0,02 persen), kayu balokan (0,02 persen), dan daging sapi (0,02 persen).

'Kota Sampit mengalami inflasi sebesar 0,57 persen dengan kenaikan indeks harga dari 130,88 di Juni 2017 menjadi 131,62 di Juli 2017,' terang Setian.

Selanjutnya, laju inflasi tahun kalender di Kota Sampit sebesar 3,65 persen atau lebih tinggi dibandingkan Kota Palangka Raya yang sebesar 2,91 persen, dengan tingkat inflasi tahun ke tahun Kota Sampit mencapai 5,13 persen, yang juga masih lebih tinggi dari Kota Palangka Raya yang sebesar 4,31 persen.

Berdasarkan perbandingan tingkat inflasi di kedua kota, secara umum andil kelompok pengeluaran di Kota Sampit lebih tinggi dibandingkan Kota Palangka Raya. Beberapa kelompok pengeluaran yang berkontribusi adalah bahan makanan, serta makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau.

Sebaliknya, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan lebih berpotensi menyebabkan terjadinya deflasi selama Juli 2017. (ROZIQIN/B-11)

Berita Terbaru