BORNEONEWS, Palangka Raya ' Bagaimana masa depan warga lokal ketika nantinya Kalimantan Tengah (Kalteng) ditunjuk menjadi tujuan pemindahan Ibu kota RI menjadi perbincangan serius. Gubernur Kalteng Sugianto Sabran meminta, agar warga lokal khususnya masyarakat Dayak tetap diutamakan.

Seperti diketahui, ada tiga kawasan di tiga kabupaten/kota di Kalteng yang disiapkan menjadi lokasi perpindahan Ibukota jika memang dikehendaki presiden. Yaitu wilayah Kabupaten Katingan, Kabupaten Gunung Mas, dan wilayah Kota Palangka Raya yang menyumbang area terluas untuk persiapan.

Tak hanya perhatian bagi daerah, gubernur menyebutkan memerhatikan masyarakat lokal juga menjadi hal yang tak boleh dilupakan pemerintah. Hal tersebut dia ungkapkan karena tidak sedikit masyarakat Kalteng yang khawatir apabila wacana pemindahan pusat pemerintahan terealisasi malah menggeser warga lokalyang sudah lama menghuni.

'Tetap harus utamakan warga lokal. Budaya kita harus dihormati, dihargai dan dilestarikan. Harus ada jaminan bagi mereka, dan sudah barang tentu agar tidak terpinggirkan di kala persaingan menggeliat seiring perpindahan pusat pemerintahan dan penduduk atau pegawainya,' beber Sugianto.

Gubernur berharap ada Undang-undang yang mengatur tentang masyarakat Dayak, baik dari perhatian khusus, termasuk pelestarian adat istiadat dan budaya masyarakat. Dengan adanya payung hukum, maka segala sesuatu yang berkaitan dengan masyarakat lokal bisa terlindungi.

'Kalau ada aturan yang jelas dari pemerintah pusat, maka Kalteng akan mendapat banyak keuntungan. Karena saya tahu, masyarakat Dayak tidak ingin yang berkaitan dengan mereka, seperti budaya dan lainnya tidak hilang, maka dari itu, hal yang menyangkut kearfian lokal juga tidak boleh dilupakan,' pungkasnya. (ROZIQIN/B-5)