Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bangli Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Industri Perkayuan di Kalteng Terus Melesu

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 03 Agustus 2017 - 07:10 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Kondisi industri perkayuan atau barang-barang dari kayu saat ini terus mengalami kelesuan. Di antara sebab kenapa produksi komoditas ini melesu, karena bahan atau barang produksi yang semakin dalam kondisi terbatas.

Jumlah pertumbuhan produksi industri kayu, barang dari kayu dan gabus, tidak termasuk furniture, barang anyaman dari bambu dan rotan atau sejenisnya, pada triwulan II atau per Juni 2017 turun menjadi -0,63 persen (yoy) alias melambat. Ini untuk pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang.

Sedangkan untuk pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil triwulan II atau Juni 2017 ini juga minus 2,67 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (q to q). Sementara angka untuk kondisi tahun ke tahun (y o y), sebesar 0,72 persen.

'Masalah produksi pada industri perkayuan ini sebab utamanya adalah bahan produksi, atau bahan baku kayunya. Kalau permintaan menurun, saya kira tidak karena pihak perusaaan terus berpacu untuk meningkatkan produksinya,' terang Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya saat dikonfirmasi Borneonews.co.id, Kamis (3/8/2017).

Lantas apakah penurunan angka produksi ini sejalan dengan berkurangnya produsen atau pelaku usaha pada industri perkayuan ini Hanif mengatakan tidak. Sebab menurutnya, inti masalah bukan pada hal tersebut tetapi konsen BPS adalah menghitung atau mencacah hasil produksi, bukan pelaku bisnisnya.

'Ini yang dihitung adalah produksinya yang menurun. Bukan pada jumlah pelaku produksi. Tetapi kemungkinan besar memang ada jumlah produsennya berkurang, tetapi tidak signifikan,' urainya. (ROZIQIN/B-5)

Berita Terbaru