Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dinas Pertanian Kapuas Undang Dua Pakar Pertanian Dari IPB

  • 03 Agustus 2017 - 09:20 WIB

BORNEONEWS, Kuala Kapuas ' Untuk mengatasi hama penyakit pada tanaman padi dan permasalahan pada padi varietas baru yang menjadi unggulan yakni IPB 1 R Dadahup, Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas akan mendatangkan dua pakar pertanian dari Institute Pertanian Bogor (IPB) yaitu DR Tonjok dan DR Hazrial.

Dua pakar pertanian itu nantinya akan hadir pada kegiatan bimbingan tekhnis (bimtek) tentang pengendalian organisme pengganggu tumbuhan. Bimtek yang akan dilaksanakan pada 10 Agustus 2017 tersebut merupakan hasil kerjasama antara Dinas Pertanian Kapuas dan IPB.

Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Jarwadi mewakili Kepala Dinas Pertanian Kapuas Anjono Bhakti, mengatakan bahwa bimtek dilaksanakan khusus untuk pengembangan penangkar kerjasama IPB dengan Dinas Pertanian yang dilaksanakan di Desa Terusan Karya, Kecamatan Bataguh, seluas 20 hektare.

'Melalui kegiatan itu, kami juga mengundang pakar-pakar dari Institute Pertanian Bogor untuk bisa sekaligus memberikan materi dalam kegiatan bimtek nanti,' katanya di Kuala Kapuas, Kamis (3/8/2017).

Menurut Jarwadi, DR Tonjok akan menyampaikan materi tentang pengelolaan hama penyakit. Yang mana saat ini petani di Kapuas sedang dihantui penyakil blas.

Penyakit blas diakibatkan oleh bakteri yang menyebabkan leher pada tanaman padi mengalami kebusukan atau yang lebih dikenal dengan sebutan busuk leher.

'Sehingga ini perlu diantisipasi, makanya kita undang pakarnya langsung dari klinik tanaman IPB yaitu DR Tonjok,' ujarnya.

Sedangkan DR Hazrial nantinya akan menyampaikan materi tentang pengenalan padi varietas tipe baru unggulan Kapuas yaitu IPB 1 R Dadahup.

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Dinas Pertanian Kapuas, ternyata tanaman padi varietas IPB 1 R Dadahup rentan rebah atau roboh bila diterpa angin kencang. Pasalnya, varietas ini merupakan persilangan padi lokal dengan padi unggul.

'Jadi, gen padi lokalnya masih tinggi sehingga bentuk tanamannya cukup tinggi dan ramping, bila terkena goncangan air maupun angin yang kuat tanaman ini akan roboh,' sebut Jarwadi.

Untuk mengatasi permasalahan itu, Dinas Pertanian Kapuas akan mendatangkan pakarnya yakni DR Hazrial. 'DR Hazrial juga kita harapkan bisa memberikan materi bagaimana upaya penanganannya, termasuk upaya mengatasi bintik hitam yang ada dibulir gabah,' pungkasnya. (DJIMMY NAPOLEON/B-3)

Berita Terbaru