BORNEONEWS, Sukamara - Larangan berjualan di atas trotoar menuai protes sejumlah pedagang di Sukamara. Mereka protes keberadaan pot bunga dan gerobak sampah di atas trotoar. Alasannya, trotoar merupakan hal pejalan kaki.

'Pedagang yang sudah mematuhi teguran mengajukan protes. Katanya jika trotoar untuk para penjalan kaki kenapa tempat sampah dan pot bunga milik pemerintah daerah dibiarkan berada sana. Kata mereka itu mengganggu kenyamanan masyarakat,' jelas Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Sukamara, Iwan Miraza, Jumat (4/8/2017).

Menurut Iwan, protes tersebut sudah pihaknya tindak lanjuti dengan menyampaikan ke dinas terkait. Sehingga tidak ada pedagang yang merasa kecewa. 

'Sudah kami sampaikan kepada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemungkiman (Perkim) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), yang membidangi masalah tersebut,' kata Iwan.

Iwan menambahkan, pihaknya juga berencana membawa dua dinas tersebut berpatroli memantau tempat sampah dan pot bunga mana saja yang harus dipindah, agar tidak menggangu kenyamanan penjalan kaki.

'Setelah dipantau nanti mereka yang akan mengangkut dan memindahkannya," pungkas Iwan. (NORHASANAH/B-11)