BORNEONEWS, Palangka Raya - Berlian Dwi Saputra, menjadi seorang dari 164 remaja putra yang tidak henti-hentinya beryukur karena berhasil lulus dan terpilih masuk Sekolah Polisi Negara (SPN) Tjilik Riwut, Kalteng.

Pemuda asal Kabupaten Lamandau yang merupakan lulusan SMAN 1 Bulik, ini bahkan dinobatkan sebagai peringkat pertama tes masuk angota Polri yang digelar Polda Kalteng tahun ini.

Kepastian nama Berlian lulus menjadi siswa baru Polri disampaikan Wakapolda Kalteng Kombes Dedi Prasetyo dalam sidang terbuka pengumuman kelulusan bintara Polri Polda Kalteng di Aula Bhayangkara, Polda, Sabtu (5/8/2017).

Namun, perjuangan Berlian tidaklah mudah. Sebelum ini, ia sudah lima kali mendaftar jadi anggota Polri, TNI, Dishub, dan lainnya, namun selalu gagal. Akan tetapi, jerih payah anak kedua dari orang tua bernama Handoyo itu akhir terbayar tuntas.

Minggu (6/8/2017), Berlian akan memulai masa pendidikan sebagai siswa baru Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Tjilik Riwut, Kalteng.

Berlian kepada wartawan menurutkan, dirinya meman bercita-cita menjadi anggota Polri dari satuan Brimob. Karena itu, ia tidak mau menyerah meski pernah dinyatakan gagal pada tes pertama.

Saat pembacaan pengumuman kelulusan pada Sabtu (5/8/2017), anak mantan penjaga malam di salah satu instansi di Kabupaten Lamandau itu hanya didampingi sang kakak. Ayahnya tidak bisa hadir lantaran terserang sakit stroke.

'Bapak tidak bisa hadir karena mengalami sakit stroke beberapa bulan terakhir. Bapak kerja jaga malam sejak 2004 lalu di Lamandau. Ini yang kedua pendaftaran di Polri dan berhasil lulus. Alhamdulillah. Banyak orang tidak percaya karena saya lulus. Inilah kerja keras saya dan doa orang tua. Saya punya pengalaman gagal, namun pelajaran dan pengalaman membuat saya tegar untuk bisa ikut lagi dan ini berhasil," ucap penuh syukur.

Kompol Yusfandi Usman, kepala asuh Bagian Pengendalian Personel Biro SDM Polda Kalteng, memberikan arahan kepada para calon siswa baru yang lulus yang  orang tuanya tidak bisa hadir untuk menjalin komunikasi melalui telepon atau video call. Sehingga bisa menyampaikan secara terbuka dan persiapan pendidikan yang akan dilaksanakan selama tujuh bulan ke depan dimulai Senin (7/8/2017).

"Sebelum penyerahan ke SPN, kita berikan semangat dengan menyampaikan gambaran pendidikan, persiapan pendikan, hingga aturan awal agar calon siswa tidak kaget menghadapi perubahan diri yang harus mengikuti pendidikan polisi," ucap Yusfandi. (Giben/B-3)