Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penggunaan Merkuri Dihapus, Ini Tanggapan Penambang

  • 05 Agustus 2017 - 20:16 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Program penghapusan penggunaan merkuri dalam pertambangan emas skala kecil (PESK) telah digulirkan. Sejumalh penambang mendukung, namun tidak sedikit yang pesimistis.

Misalnya, Newil (48) yang mengatakan, akan mengikuti program tersebut asalkan dianggap lebih efisien serta menguntungkan. Sejauh ini pihaknya masih mempelajari program yang digulirkan tim pengendali penggunaan bahan kimia.

"Ya kalau menguntungkan dan lebih ringan tenaganya saya ikutin. Kalau tidak, ya tidak saya ikutin," ucapnya saat usai mengikuti Sosialisasi Program Penghapusan Merkuri dalam PESK di Kantor Desa Sambi, Kecamatan Arut Utara, Sabtu (5/8/2017).

Senada disampaikan Ripin (36) dan Acing (35), sebagai warga Desa Sambi, mereka berdua mengaku akan melihat dulu hasil kerjanya. "Kalau kami sih mendukung saja, jika hasilnya bagus ya kami kerjakan," ujarnya.

Berbeda dikatakan Anto (40), pria yang sedari awal hanya duduk-duduk di luar Kantor Desa Sambi bersama rekan sesama penambang tersebut mengaku pesimis dengan program tersebut. Ia juga tidak yakin bahwa program pemerintah ini akan berjalan.

"Biasanya program seperti ini tidak jalan. Habis kumpulin orang tidak ada tindak lanjutnya. Kami tunggu saja buktinya," cetusnya.

Tanggapan para penambang emas ini semestinya menjadi catatan khusus bagi tim. Karena bisa jadi program-program yang selama ini mengatasnamakan kepentingan masyarakat, hanya dijadikan alat saja untuk kepentingan para elit semata.

"Saya berharap pemerintah benar-benar serius dengan kepentingan kami, masyarakat kecil," sebutnya.

Upaya penghapusan merkuri atau bahan kimia digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Program itu juga disinergikan dengan proyek yang dicanangkan oleh United Nations Development Program (UNDP) bertema 'Integrated Sound Management Of Mercury In Indonesia's Artisanal And Small-Scale Gold Mining'.(FAHRUDDIN FITRIYA/B-11)

Berita Terbaru