Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bolmong Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tiwah Bukan Adat, Tapi Ritual Acara Umat Hindu Kaharingan

  • Oleh Abdul Gofur
  • 06 Agustus 2017 - 14:48 WIB

BORNEONEWS, Kasongan - Ketua Penggembangan Tandak Intan Kaharingan (LPT-IK) Kabupaten Katingan, Sarnadie menuturkan bahwa tiwah bukan adat.

'Tiwah itu bukan adat, tapi acara ritual umat Hindu Kaharingan yang wajib dilaksanakan sesuai perintah kitab suci dan keyakinan umat Hindu Kaharingan," kata Sarnadie pada acara Rakerda MD-AHK dan LAKASABHA III PHDI Katingan akhir pekan kemarin yang rilisnya dikirimkan ke borneonews.co.id Minggu (6/8/2017).

Artinya, kata Sarnadie prosesi tiwah hanya bisa dilakukan umat Hindu Kaharingan. Pasalnya tiwah sangat sakral, dan ritualnya dipimpin oleh seorang pisur atau basir, bukan dilaksanakan oleh umat lain.

Diakuinya dalam kehidupan masyarakat Dayak lumrah terjadi dalam satu keluarga terdiri dari berbagai keyakinan atau agama. Ada yang Kaharingan, Islam, dan Kristen.

'Umat Hindu Kaharingan saat melaksananakan upacara tiwah membuka diri bagi umat lain untuk berpartisipasi, namun ada batas dan koridor-koridornya," kata tokoh muda umat Hindu Kaharingan Kabupaten Katingan ini.

Sarnadie menyayangkan masih ada persepsi anggapan kalau tiwah itu adalah adat yang turun temurun sudah dilakukan.

'Semestinya masyarakat harus cerdas membedakan antara mana upacara ritual, budaya, dan adat stiadat, karena tidak semua upacara yang dilakukan oleh orang Kaharingan itu bersentuhan dengan adat, contohnya tiwah," tegasnya.

Dia berpesan kepada umat Hindu Kaharingan agar tetap selalu menjaga persatuan, dan kesatuan.

Jika ada persoalan di daerah agar bisa disampaikan kepada pihaknya di kabupaten sehingga umat Kaharingan tetap pada satu arah. (ABDUL GOFUR/B-6)

Berita Terbaru