BORNEONEWS, Sampit - Kegagalan Sampit, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam meraih penghargaan piala Adipura harus jadi pembelajaran. Bahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat diminta untuk kompak.

"Sudah diprediksi sebelumnya kegagalan Kotim meraih Adipura. Sebab diinternal Dinas Lingkungan Hidup Kotim sempat terjadi konflik," kata Ketua Komisi II DPRD Kotim, Rudianur, Minggu (6/8/2017).

Dikatakan Rudianur, mereka dari DPRD Kotim berharap agar DLH dengan struktur pejabat baru ini lebih kompak dan solid sehingga piala Adipura tahun 2018 mendatang bisa diboyong ke Kotim lagi.

Politisi partai Golkar ini juga meminta pejabat baru bisa maksimal dan memiliki akselerasi yang tinggi agar mampu menciptakan Kotim yang bersih. Karena jangan sampai tahun ini berprestasi berikutnya terjun bebas.

Setiap prestasi yang diraih menurut Rudianur paling tidak bisa dipertahankan, atau bahkan ditingkatkan. Karena jika tak bisa dipertahankan tentu kinerja dinas terkait patut dipertanyakan.

"Jangan sampai lagi dinas teknis saling lempar tanggung jawab, kalau memang ada permasalahan yang perlu dibahas melalui lintas intansi agar saling kordinasi," tandas Rudianur. (NACO/B-5)