Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Mataram Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: CPO Berpotensi Bergerak di Rentang 2.590 ' 2.625

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 07 Agustus 2017 - 14:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga minyak sawit mentah (CPO) berpeluang untuk melanjutkan penguatannya pada perdagangan Senin (7/8/2017) setelah dibuka lebih tinggi di level 2.614 ringgit per ton.

Penguatan harga CPO pada awal perdagangan Senin ini berkat dukungan berbagai sentimen positif, seperti meningkatnya permintaan ekspor sawit, kenaikan harga minyak mentah dan pelemahan ringgit Malaysia terhadap dolar AS, kata analis PT Monex Investindo Futures Faisyal dalam risetnya di Jakarta, Senin.

Survei menunjukkan bahwa ekspor minyak sawit pada Juli naik 4% menjadi 1,43 juta ton, disebabkan naiknya pengiriman ke Tiongkok dan Eropa.

Sementara itu, harga minyak mentah WTI pada Senin dibuka menguat tipis di level $49,59 per barel, mendekati level tertinggi 9 pekan, ditopang oleh laporan dari Baker Hughes pada akhir pekan lalu yang menunjukkan produsen mengurangi satu rig minyak di periode mingguan yang berakhir 4 Agustus menjadi 765.

Faktor lainnya yang berpotensi mendorong kenaikan harga minyak sawit adalah pelemahan ringgit. Pukul 10:34 WIB, ringgit melemah sekitar 0,05% untuk berada di level 4,2790 per dolar AS. Ringgit yang lebih lemah akan membuat harga minyak sawit menjadi lebih murah untuk para pemilik mata uang lainnya.

"CPO berpeluang bergerak dalam rentang 2.590 ' 2.625 dalam jangka pendek. Untuk sisi bawahnya, menembus ke bawah level 2.590, harga berpeluang untuk jatuh lebih dalam untuk menguji level support selanjutnya di 2.565," kata Faisyal.

Sedangkan jika harga menembus ke atas level 2.625, maka harga CPO berpeluang untuk menguat lebih lanjut mengincar resisten di 2.655. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru