BORNEONEWS, Sampit - PDAM Dharma Tirta Sampit memutus 80 sambungan air pelanggan yang menunggak pembayaran tagihan rekening PDAM. Langkah terakhir ini merupakan tindakan tegas PDAM bagi pelanggan yang membandel.

"Pemutusan sambungan merupakan langkah terakhir yang dilakukan. Diutamakan untuk pelanggan yang tidak berniat membayar tagihan. Bahkan ada yang sampai 30 bulan," kata Direktur PDAM Dharma Tirta, , Firdaus Herman Ranggan, Senin (7/8/2017).

Menurutnya, hal tersebut dilakukan guna menumbuhkan tingkat kesadaran masyarakat melunasi pembayaran tagihan PDAM.

"Kalau satu sampai dua bulan kita masih toleransi. Tetapi yang sudah terlalu lama pasti kita ambil langkah pemutusan. Hal ini juga untuk menjaga pelanggan yang lain yang aktif. Jangan sampai gara-gara ada yang menunggak, pelayanan jadi terganggu," jelas Firdaus.

Dia mengakui, PDAM selama ini terlalu longgar, sehingga pelanggan yang menunggak mencapai 1000 orang dengan nominal keseluruhan mencapai Rp4 miliar.

"Harusnya masyarakat perlu ingat PDAM berjalan dari masyarakat. Uang (pembayaran) masyarakat kalau menunggak akhirnya aliran air terganggu," tandasnya.

Menurutnya, penertiban sampai saat ini masih terus berjalan. Untuk itu disarankan bagi masyarakat yang menunggak tetapi belum diputus sambungan airnya, agar segera menyelesaikan kewajibannya. (NOOR ANNISA/B-11)