Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Rusia Potensial Jadi Pasar Ekspor CPO RI

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 08 Agustus 2017 - 10:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) menilai Rusia bisa menjadi pilihan ekspor bagi crude palm oil (CPO) dari Indonesia.

Alasannya, karena negeri itu terkena sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat (AS) dan Eropa sehingga harus mencari sumber energi alternatif lain.

"Penjajakan kerjasama di antara kedua negara sudah dimulai, baik di level pemerintah maupun di level pengusaha. Bahkan kedua negara telah menandatangani kerjasama atau memorandum of Cooperation (MoC) pada 3 Agustus 2017 lalu dan ada enam poin penting yang kami sepakati dengan Rusia," kata Direktur Eksekutif GIMNI, Sahat Sinaga, di Jakarta, Senin (7/8/2017).

Poin pertama adalah mempromosikan dan mengembangkan penjualan CPO Indonesia ke Rusia. Poin kedua, menurut Sahat, adalah meningkatkan kerjasama di bidang investasi yang terkait dengan minyak sawit.

"Untuk poin ketiga memfasilitasi kerjasama industri sehingga adan peningkatkan nilai tambah. Keempat, mengadakan evaluasi secara berkala mengenai pengembangan ekspor CPO, kelima melakukan kampanye positif untuk minyak sawit untuk membendung kampanye negatif dari Barat, poin terakhir atau keenam adalah membuat analisa pasar di Rusia dan bekas-bekas negara Uni Soviet terkait potensi pasar minyak sawit," papar dia.

Sahat menambahkan, untuk memperkuat kerjasama itu, kedua negara juga sepakat membentuk Russia-Indonesia Oil Alliance (RIO Alliance). Lembaga yang bermarkas di Moskow, ibu kota Rusia ini akan bertugas memperluas pasar sawit Indonesia di Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet.

"RIO Alliance diharapkan dapat membuka pasar baru bagi ekspor minyak sawit asal Indonesia dengan skala yang lebih besar," ujar Sahat.

Indonesia memilih Rusia sebagai salah satu pangsa pasar minyak sawit yang prospektif lantaran memiliki jumlah penduduk yang cukup besar sekitar 150 juta jiwa dan pendapatan per kapitanya cukup besar. Selain itu, ekspor CPO Indonesia mulai meluas ke negara lain.

Dengan kerjasama ini, diharapkan ekspor minyak sawit ke Rusia bila terdongkrak 8% per tahun. Sebagai perbandingan tahun lalu ekspor sawit Indonesia ke Rusia 658.000 ton dan diharapkan pada tahun ini bisa melonjak menjadi 701.000 ton. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru