Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ditanya Tentang Istrinya, Mata Banjir Berkaca-kaca

  • Oleh Naco
  • 09 Agustus 2017 - 11:30 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Mata Ban alias An (23) berkaca-kaca saat ditanya soal istrinya Pitae yang tewas ditangannya, setelah keduanya cek-cok ketika korban ingin meninggalkan rumah.

Saat ditanya apa alasannya hingga menghabisi korban, apakah sebelumnya mereka sering cek-cok, Banjir sempat tertunduk diam. Tidak pernah ada masalah, cuma hari itu saja tiba-tiba dia mau pergi ke rumah ibu, maksud saya itu dia tetap di rumah saja, ujar pria yang kesehariannya bekerja sebagai buruh sawit tersebut.

Akibat perbuatannya itu Ban mengaku ingin meminta maaf dengan keluarga istrinya, namun tak ada kesempatan, apalagi keluarganya tidak pernah membesuknya selama ditahan di Polres Kotim.

Saya mau bertaubat dan ingin minta maaf, saya sudah masuk muslim saat disel dan belajar agama dengan teman-teman di sel, ucapnya.

Menurut Ban, kejadian pada Rabu (12/4/2017) sekitar pukul 14.00 wib di kediamannya Desa Tumbang Boloi, Kecamatan Antang Kalang itu bermula saat korban mengambil bajunya dan anak mereka yang masih berumur 1,5 tahun dan mengumpulkannya di atas tikar.

Melihat itu Ban yang ada dalam kamar keluar meminta sang istri jangan pergit, namun korban tetap ngotot ingin pergi ke rumah orangtuanya. Dengan alasan ada orang ingin membunuh Ban.

Melihat itu Ban mengambil parang yang masih dalam sarung mencabutnya. Karena tak bisa mengendalikan diri ia mengayunkan parang itu dari arah belakang korban, hingga korban tewas.

Setelah itu Ban mengambil anaknya yang sedang mandi di bak, langsung membawanya keluar, memberitahukan kepada tetangganya kalau ia usai menghabisi istrinya. Setelah itu Ban diamankan petugas kepolisian. (NACO/B-5)

Berita Terbaru