BORNEONEWS, Palangka Raya ' Kedatangan Kapolri Jenderal Tito Karnavian ke Polda Kalteng yang bermarkas di Jalan Tjilik Riwut, Km 1, Palangka Raya, bukan hanya sekadar menindaklanjuti kasus pembakaran tujuh sekolah dasar negeri (SDN). Namun Kapolri beserta rombongan juga mengecek kesiapsiagaan Polda Kalteng dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

'Prinsip utama adalah pencegahan. Jangan sampai lahan gambut terbakar. Karena kalau lahan gambut terbakar, obatnya hanya dua hujan dan mengaliri lahan dengan air sehingga lahan gambut basah lagi. Kalau cuma water boombing dan dipukul-pukul tidak ada manfaatnya,' kata Tito, Rabu (9/8/2017) sore.

Oleh sebab itu, lanjut dia, langkah pencegahan menjadi alternatif utama agar lahan gambut tidak terbakar. 'Untuk bisa membuat hal itu terwujud, maka langkah sosialiasi harus dilakukan. Pemda juga terlibat, supaya masyarakat bisa membuka lahan tanpa harus dibakar,' ungkapnya.

Kapolri melanjutkan, langkah lain yang bisa dilakukan yakni segera mematikan api di lokasi kebakaran atau quick response. Begitu ada api, tim langsung bergerak cepat melakukan pemadaman sehingga tidak sempat melebar.

Dalam kunjungan tersebut, Kapolri menyampaikan bahwa maksud kedatangannya untuk mengecek kesiapan Polda Kalteng dalam menangani karhutla, mengingat sudah sejak Juli lalu cuaca panas. Juga sekaligus terkait dibakarnya sejumlah sekolah.

'Di Aceh lahan sudah mulai terbakar. Kemudian ada Sumatra Selatan. Lalu daerah timur apinya juga sudah mulai bertambah. Kemudian ada lagi di Kalbar,' ungkapnya.

'Pengalaman kita di tahun sebelumnya, selain pantai timur, juga hampir di semua Kalimantan (terbakar). Di tambah lagi daerah baru kita di NTT dan Papua. Oleh sebab itu, perintah presiden agar segera dibentuk satgas-satgas untuk penanganan karhutla,' sebutnya. (BUDI YULIANTO/B-3)