Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sumbawa Barat Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gubernur Kalteng Sebut Pemindahan Ibu Kota Negara Bagian Dari Solusi Atasi Ketimpangan

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 10 Agustus 2017 - 20:10 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Persoalan ketimpangan ekonomi sejumlah daerah di Indonesia perlu solusi. Caranya, dengan penataan manajemen ke-Indonesiaan. Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengatakan, pemindahan ibu kota negara menjadi bagian dari solusi tersebut.

Menurut Gubernur muda itu, pusat pertumbuhan baru diperlukan sebagai penataan manajemen ke-Indonesiaan, dengan memindah dari Pulau Jawa ke luar Pulau Jawa. Harus diakui, banyak potensi sumber daya justru di luar Jawa.

'Sebagai solusi adalah pemindahan ibu kota negara. Ini akan memperpendek rentang ketimpangan yang terjadi di berbagai daerah selama ini. Dan ada beberapa alasan kenapa sebaiknya di Kalimantan,' ungkap Gubernur Sugianto saat menjadi pembicara dalam Indonesia Development Forum (IDF) 2017 di Jakarta, Kamis (10/8) sore.

Di antaranya, lanjut Gubernur, ada alasan sejarah mengapa pemindahan ibu kota negara sebaiknya di Kalteng, khususnya Palangka Raya. Karena Kalteng berada di pulau terbesar di Indonesia yang dapat menjadi alternatif keberlanjutan NKRI. Selain itu, potensi SDA-nya melimpah.

Alasan kedua, founding fathers atau pendiri bangsa Indonesia menginginkan adanya ibu kota yang original alias mandiri dan bebas dari anasir-anasir kolonial atau penjajah. Jakarta adalah kota warisan kolonial Belanda.

Gubernur Sugianto juga mengungkapkan, saat ini sudah disiapkan kawasan seluas 300 ribu hingga 500 ribu hektare, berbentuk satu hamparan di Palangka Raya dan dua kabupaten berdekatan yaitu Katingan dan Gunung Mas untuk wilayah ibu kota negara.

'Konsep ibu kota baru ini juga memenuhi kriteria harapan sebagai green city dan smart city (kota hijau dan kota cerdas). Kalteng memiliki kota yang hijau yang luas sehingga dapat membentuk kota-kota hijau dan sumber energi hijau,' imbuhnya.

Sementara itu, berbicara soal ketimpangan, Kalteng selama ini menyediakan SDA luar biasa, baik dari perkebunan, pertambangan, dan sebagainya. Tetapi keunggulan dan potensi Kalteng yang melimpah tidak memberikan nilai tambah bagi daerah, dan tidak memberikan kontribusi terhadap kesejahteran masyarakat. (ROZIQIN/B-3)

Berita Terbaru