BORNEONEWS, Sampit - Permasalahan sampah di Kabupaten Kotawaringin Timur belakangan ini memang menjadi sorotan. Apalagi pascakejadian Kotim gagal meraih Piala Adipura. Terkait itu, Komisi II DPRD Kotim meminta pemkab bisa bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng.

Salah satunya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Sebab, dari kunjungan Komisi II ke DLH Provinsi Kalteng, ada program dinas itu yang bisa disinergikan dengan DLH Kotim, salah satunya soal penanganan sampah.

Wakil Ketua Komisi II Jainudin Karim, Kamis (10/8/2017), mengatakan, persoalan sampah merupakan salah satu permasalahan terbesar di daerah ini, di sungai, di jalan, bahkan di area-area tertentu.

Menurutnya, sampah berdampak secara positif jika dikelola dengan baik, dan akan berdampak buruk jika dibiarkan. Baik itu sampah yang berasal dari hasil buangan limbah pabrik atau limbah rumah tangga.

Karena jika tidak dicari jalan keluarnya maka dampak yang sangat dirasakan terhadap pencemaran lingkungan. "Banyak sampah yang bisa didaur ulang. Nah hal semacam ini masih belum dilakukan di Kotim," tukasnya.

Seperti pengelolaan bank sampah, di Kotim keberadaan bank Sampah harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya agar bisa bernilai ekonomis. Serta dengan menggerakkan UMKM yang memanfaatkan bahan-bahan dari sampah yang bisa didaur ulang. (NACO/B-11)