Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Akhir Pekan Kelabu Bagi CPO

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 11 Agustus 2017 - 14:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pada perdagangan Jumat ini (11/8/2017), harga minyak sawit mentah (CPO) berpeluang melemah setelah dibuka lebih rendah di level 2.636 ringgit per ton.

Pemicu pelemahan adalah sentimen laporan cadangan dan produksi minyak sawit Malaysia yang angkanya dipandang negatif oleh pasar, kata Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal dalam risetnya di Jakarta, Jumat.

Kemarin, Malaysian Palm Oil Board melaporkan bahwa cadangan minyak sawit pada akhir bulan Juli naik 16,8% dari bulan sebelumnya menjadi 1,78 juta ton, lebih tinggi dari hasil poling Reuters yang memperkirakan level cadangan naik 6,5%. Itu menandai kenaikan pertama dalam tiga bulan.

Sementara itu, data pemerintah negeri jiran itu menunjukkan bahwa produksi pada Juli naik 20,7% menjadi 1,83 juta ton, juga lebih tinggi dari perkiraan untuk pertumbuhan 11% untuk menjadi 1,68 juta ton.

"Potensi pelemahan harga CPO pada hari ini juga dapat dipicu oleh penurunan harga minyak mentah yang kemarin turun sekitar 2,3% ke level $48,51 per barel karena kecemasan pasar terhadap tingginya suplai global," kata Faisyal.

Menurut dia, secara teknikal, harga CPO pada hari ini akan bergerak dalam rentang 2.570 ' 2.700.

"Untuk sisi bawahnya, sebelum menguji ke support 2.570, harga harus menembus ke bawah level 2.600 terlebih dahulu. Dan untuk sisi atasnya, harus menembus area 2.675 terlebih dahulu sebelum menargetkan resisten di 2.700. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru