Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Wonogiri Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kepala SDN 1 Purbasari dan Guru Penganiaya Murid Dipanggil Dinas

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 14 Agustus 2017 - 11:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kasus kekerasan yang dilakukan guru terhadap siswa kelas V, SD Negeri 1 Purbasari MA, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kobar, berbuntut panjang. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kobar hari ini bakal memanggil kepala sekolah dan guru olahraga yang diduga melakukan kekerasan hari ini, Senin (14/8/2017).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Aida Lailawati menyayangkan, peristiwa kekerasan yang dialami oleh salah seorang murid SD Negeri 1 Purbasari oleh guru olahraga berinisial R.

Menurutnya, para pendidik dalam hal ini adalah para guru harus dapat menahan diri dan mengendalikan emosi karena lebih dewasa. "Kenapa anak-anak selalu menjadi korban, sudah banyak kejadian kekerasan terhadap anak. Seharusnya para pendidik bisa menahan diri karena mereka lebih dewasa," kata Aida, Senin (14/8/2017)

Ia juga mengatakan, selaku kepala dinas memohon maaf kepada orang tua murid atas perlakuan guru olahraga di SDN 1 Purbasari. "Saya sangat menyayangkan kejadian itu. Dan hari ini saya akan panggil kepsek dan oknum guru tersebut untuk klarifikasi," tuturnya.

Untuk diketahui, peristiwa penganiayaan yang dialami MA bermula pada saat R, guru olahraga menyuruh siswanya memindahkan tumpukan kayu bekas bangunan ke suatu tempat. R yang mempunyai suara serak tersebut ditirukan MA dengan mengatakan banyak banget kayunya (ditirukan dengan suara serak). Kontan R menganggap ulah MA melecehkan dirinya dan spontan menendang MA tiga kali hingga tersungkur dan menempeleng kepala MA berkali-kali. "Saya sudah ke sekolah dan meminta kepada R untuk tidak mengulangi perbuatannya. Pihak sekolah sudah meminta maaf kepada saya," ungkap orang tua MA.

Menurut keterangan ibu MA, anaknya mengalami trauma dan mengeluhkan sakit pada bagian dada. Sejatinya pihak keluarga merasa takut apabila peristiwa ini sampai bocor dan berdampak pada anak mereka. "Takut nanti berimbas pada anak saya," kata orang tua MA. (KOKO SULISTYO/B-2)


TAGS:

Berita Terbaru