BORNEONEWS, Sampit - Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Jhon Krisli menyarankan proyek fisik yang dilaksanakan pada APBD Perubahan 2017 ini hanya sebatas perencanaannya saja. Sementara untuk pelaksanaan kegiatan bisa dilakukan pada APBD Murni 2018 nanti. Mengingat mepetnya waktu pelaksanaan proyek jika dipaksakan masuk APBD perubahan.

Jhon mengatakan, jika memang ada pelaksanaan kegiatan fisik, agar hanya berupa kegiatan ringan saja dan tidak memakan waktu lama. Karena pengesahan APBD Perubahan 2017 ditargetkan selesai pada September.

Sehingga, pelaksanaan hanya pada Oktober dan November saja. Dia pesimistis jika dipaksakan kegiatan skala besar tidak akan selesai sesuai waktunya.

"Kalau ada kegiatan lakukan yang ringan saja dan di dalam kota," kata Jhon.

Jhon mengatakan, pada APBD Perubahan ini, penambahan anggaran sekitar Rp70 miliar lebih. Untuk belanja tidak langsung sekitar 40 persen, yakni pembayaran gaji pegawai.

Mengingat pada APBD Murni lalu yang dianggarkan hanya untuk pembayaran gaji selama 8 bulan saja. Sehingga gaji selama 4 bulan masih belum terbayar dan dianggarkan pada APBD Perubahan ini. (NACO/B-11)