BORNEONEWS, Sampit - Seluruh perusahaan atau sektor apapun termasuk bandara H Asan Sampit diingatkan untuk mengutamakan tenaga kerja lokal, saat penerimaan tenaga kerja.

"Jangan sampai penerimaan tenaga kerja seperti di Bandara H Asan Sampit diam-diam dilakukan, Ini yang tidak benar," kata anggota Komisi III DPRD Kotim, Dadang H Syamsu, Minggu (20/8/2017)

Dadang sudah menelusuri penerimaan cleaning service dan sejenisnya di Bandara H Asan Sampit. Dan informasi itu ternyata benar adanya. Bahkan lurah setempat juga ternyata tidak diberitahu akan ada penerimaan tenaga atau pegawai di lingkungan bandara tersebut.

Padahal dalam Perda tentang Tenaga Kerja Lokal sudah jelas mengamanatkan bahwa ketika ada kebutuhan tenaga kerja wajib menghubungi lurah setempat. Namun ini tidak dilakukan pihak bandara.

'Padahal pemberitahuan ke lurah wajib dilakukan. Namun sepertinya ini tidak dilakukan," kata Dadang.

Dia menyebutkan apa yang dilakukan bandara telah melanggar perda yang telah disahkan melalui DPRD Kotim bersama pemkab, beberapa waktu lalu. Sehingga dinilai, bandara tidak mendukung perda.

"Kita sudah sampaikan masalah ini, warga lokal tidak meminta pekerjaan yang memang bukan keahlian mereka. Tapi jika ada rekrutmen sampaikan, apalagi menjadi cleaning service dan sebagainya, tentu sangat dibutuhkan. Dan persyaratannya pasti bisa dipenuhi," pungkas Dadang. (NACO/B-11)